Jakarta, Aktual.com – Nicke Widyawati yang baru saja resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan untuk fokus menjalankan tiga hal yang diamanatkan Presiden Joko Widodo kepada perusahaan migas nasional tersebut.
“Ada tiga yang diamanatkan Pemerintah, harus mengurangi impor, kedua memulai pembangunan kilang, jadi ada target kilang yang akan mulai dibangun, dan ketiga implementasi Biosolar B20,” kata Nicke dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (29/8).
Nicke memaparkan ketiga hal tersebut yang menjadi rencana jangka pendek yang harus dilakukan Pertamina hingga akhir tahun ini. Pertamina terutama diminta untuk mengurangi impor yang pada tahun ini kian meningkat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Januari-Juni 2018, khusus untuk impor migas sepanjang semester I 2018 tercatat mencapai 14,04 miliar dolar AS atau melonjak 20,82 persen dari posisi tahun lalu 11,62 miliar dolar AS.
Selain itu, di bawah kepemimpinannya, Nicke juga akan merealisasikan pembangunan kilang. Saat ini Pertamina tengah mengerjakan enam proyek pembangunan kilang.
Proyek tersebut terdiri dari pembangunan empat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan di kilang Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Dumai serta dua proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Tuban dan Bontang.
Kemudian, rencana ketiga yang akan direalisasikan dalam waktu dekat adalah melaksanakan mandatori biodiesel B20. Pertamina akan melakukan penjualan Biodiesel dengan kandungan bahan bakar nabati 20 persen di SPBU-SPBU Pertamina.
Ada pun Menteri BUMN Rini Soemarno menetapkan Plt Dirut PT Pertamina (Persero) Nikce Widyawati sebagai dirut baru definitif melalui Surat pengangkatan.
Surat pengangkatan Nicke disampaikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Fajar Harry Sampurno, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Penyerahan surat keputusan pengangkatan disaksikan antara lain Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, dan sejumlah direksi dan komisaris lainnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan