Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (26/10) pagi ini melemah sebesar 19 poin menjadi Rp15.194 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.175 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova mengatakan sentimen imbal hasil obligasi Amerika Serikat masih menjadi salah satu faktor yang membebani pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS.

“Imbal hasil obligasi AS yang berada di atas level 3 persen memicu dana-dana di pasar negara berkembang mengalir ke sana sehingga permintaan dolar AS meningkat dan menekan rupiah,” katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, fluktuasi rupiah relatif kondusif masih di bawah level !5.200 per dolar AS. Menunjukan fundamental ekonomi nasional yang solid.

“Kondisi nilai tukar rupiah saat ini menunjukkan kepercayaan pelaku pasar terhadap kondisi perekonomian domestik di tengah perkembangan global yang bervariasi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid