Medan, Aktual.com – Pembersihan material tanah longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Mohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, menggunakan lima unit alat berat Escavator.

“Terdiri dari empat unit milik Pemda dan satu unit milik PT Inalum, serta alat penggali lain berupa cangkul dan sekop,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toba Samosir, Herbet Pasaribu, dihubungi dari Medan, Senin (17/12).

Pembersihan sisa material tanah longsor itu, menurut dia, juga melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, karyawan PT Inalum, dan warga masyarakat setempat.

“Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap satu orang lagi korban tertimbun tanah longsor di Desa Halado, atas nama Sutan Marpaung (37) dan hingga saat ini belum lagi ditemukan,” ujar Herbet.

Ia mengatakan, pencarian terhadap korban tersebut, Minggu (16/12) sekitar pukul 17.00 WIB, dihentikan karena cuaca ekstrem dan hujan turun lebat.

Pencarian terhadap warga Desa Halado yang tertimbun longsor itu, sudah selama lima hari dan belum lagi membuahkan hasil.

“Tim gabungan masih terus bekerja di lapangan untuk menemukan korban banjir tersebut,” ucap dia.

Herbet menyebutkan, satu orang korban tertimbun tanah longsor, telah ditemukan di lokasi kejadian, Sabtu (15/12) sekira pukul 08.30 WIB.

Korban tersebut, atas nama Kasmer Marpaung (35) merupakan warga Desa Halado.

Setelah ditemukannya korban tersebut, maka jumlah warga tertimbun tanah longsor yang meninggal dunia sebanyak sembilan orang.

Korban yang selamat sebanyak lima orang, dan sebahagian diantara mereka mendapat perawatan di poliklinik, serta telah kembali ke rumah.

“Selain itu, sebanyak 39 warga Desa Halado atau delapan kepala keluarga (KK) yang menghuni delapan rumah, telah diungsikan ke tempat yang lebih aman guna menghindari tanah longsor,” kata Kepala BPBD Toba Samosir itu.

Peristiwa longsor terjadi Rabu (12/12) sekitar pukul 23.30 WIB, yang berlokasi di Desa Halado, tepatnya di Jalan lintas Sigura-gura, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, menimpa tiga unit rumah warga.

Sembilan korban yang meninggal berada dibawah tumpukan tanah pada bangunan rumah yang tertimbun material longsor, beberapa diantaranya Bantu Tambunan (70), Jones Tambunan (46), Nurcahaya boru Marpaung (40), Ahmadi Tambunan (23), Ambrin Tambunan (13), Sarlina boru Tambunan (19), Rosdiana boru Nainggolan (35), Nia boru Marpaung (14) dan Kasmer Marpaung (35).

Sedangkan, lima korban selamat dan mengalami luka-luka, beberapa diantaranya Jelly Marpaung (12) dan Alpen Marpaung (5).

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: