Jakarta, aktual.com – Upaya mengatasi masalah kekerdilan sehingga lahir generasi berkualitas memerlukan kerja sama yang baik antarlembaga pemerintah dan masyarakat luas, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi.
“Ketika kerja sama antarpemerintah dan masyarakat berjalan dengan baik, maka anak-anak Indonesia akan tumbuh optimal, membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju,” kata dia dalam diskusi bertema “Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif” di Kantor Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat (25/1).
Dalam pengentasan masalah kekerdilan atau “stunting”, pihaknya tidak hanya berfokus pada perbaikan gizi ibu hamil dan ibu menyusui, serta bayi.
Namun, katanya, perlu perbaikan di banyak sektor.
Ia mengatakan upaya tersebut tidak bisa dilakukan Kementerian Kesehatan saja melainkan membutuhkan koordinasi antarlembaga pemerintah untuk bekerja secara menyeluruh.
“Pemenuhan nutrisi pada anak-anak juga harus didukung penyediaan fasilitas kesehatan dan edukasi yang memadai,” katanya.
Terkait dengan hal itu, pemerintah masih terus berupaya meningkatkan kerja sama antarkementerian guna mengentaskan masalah kekerdilan yang menjadi prioritas utama Kementerian Kesehatan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Ia menjelaskan penyebab gizi buruk didominasi masih rendahnya pemahaman ibu hamil mengenai pentingnya gizi, kurangnya tindakan pencegahan pada awal kelahiran, kelahiran dengan berat badan bayi yang rendah, dan infeksi yang berasal dari lingkungan sekitar.
Untuk intervensi pada tingkat keluarga, menurut dia, posyandu memiliki peran penting, di antaranya melalui peningkatan sosialisasi tentang bahaya kekerdilan dan pencegahannya kepada ibu hamil serta keluarga yang memiliki balita.
“Sosialisasi mengenai gizi buruk diperlukan sekali untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat,” katanya.
Selain itu, sosialisasi kesadaran pemberian ASI secara eksklusif kepada bayi juga terus ditingkatkan.
Ia menjelaskan pemberian ASI eksklusif membantu anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga meminimalisasi terjadinya kekerdilan.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin