Rakornas HIMPAUDI
Rakornas HIMPAUDI

Jakarta, Aktual.com – Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia dini lndonesia (HIMPAUDI) mulai hari ini Sabtu (23/2) menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Nasional dan Workshop Guru Kreatif bagi anggota dan pengurus HIMPAUDI yang berasal dari seluruh Indonesia.

Bertempat di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 750 peserta dengan tamu khusus sebanyak 184 Bunda PAUD dari tingkat provinsi hingga Kecamatan (istri dari Kepala Daerah dari tingkat provinsi hingga Kecamatan).

Ketua Umum HIMPAUDI, Netti Herawati dalam konferensi pers mengatakan saat ini HIMPAUDI sedang berjuang di Mahkamah Konstitusi melakukan Judiciai review atas pasal 1 angka (1) dan pasal 2 ayat (1) UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) UUD Tahun 1945, Pasal 27 Ayat (2) UUD Tahun 1945 dan Pasal 28 ayat (2) UUD Tahun 1945.

“Adapun tujuan utama dari Rakornas & Workshop Guru Kreatif ini adalah terwujudnya Sinergi dan Kolaborasi Stake Holder dalam gerakan PAUD berkualitas,” kata Prof. Netti

Untuk tujuan khusus dari kegiatan Rakornas dan WGK ini kata Netti adalah mensosialisasikan dan mempertajam Pendataan DAPODIK. Hal ini karena pendataan DAPODIK dijadikan dasar dari semua data yang digunakan pemerintah untuk PAUD.

“Pada kesempatan ini peserta akan diberi daftar lembaga yang tidak mengisi DAPODIK atau Tidak Punya NPSN dan yang tidak mengupgrade Data DAPODIK,” jelasnya.

Tujuan kedua lanjutnya, mengajak semua stakeholder yang membidangi PAUD dari berbagai sisi dan institusi bergerak bersama melakukan Pendataan.

Tujuan ketiga yakni dimulainya Program Unggulan HIMPAUDI yaitu Workshop Guru Kreatif dan Workshop Keluarga Kreatif dan dimulainya perjalanan Roadshow WGK di seluruh Indonesia.

“Adapaun tujuan dari program WGK dan WKK ini adalah dalam rangka menuju Gerakan PAUD Berkualitas,” terangnya.

Selanjutnya tujuan lainnya adalah melanjutkan gerakan Pencegahan Stunting bagi Anak Usia Dini di Indonesia.

“Tujuan umum yang terakhir adalah melakukan gerakan Akreditasi bagi lembaga PAUD di lndonesia. Berdasarkan Kepmendiknas No.087/U/2002, bahwa akreditasi sekolah mempunyai tujuan: (1) memperolah gambaran kinerja Lembaga PAUD sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu; (2) menentukan tingkat kelayakan sebuah lembaga PAUD dalam penyelenggaraan pelayanan Pendidikan,” urainya.

Kemudian hari terakhir (ketiga) kata Netti adalah kegiatan peluncuran gerakan Sarapan Padat Bernutrisi, menginagt terdapat 20% anak sekolah tidak sarapan pagi padahal berdampak terhadap kerja otak, konsentrasi dan pembentukan perilaku makan.

“Hari terakhir kami dan seluruh peserta juga akan menuju MK untuk menyaksikan sidang ketiga JR UU Guru dan Dosen,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan