Areal lahan dan hutan terbakar terlihat dari atas Helikopter BNPB jenis MI-8 di Desa Pangkalan Terap, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (10/6). Satgas Karlahut Propinsi Riau terus berupaya melakukan pemadaman baik dari darat maupun udara terhadap kebakaran hutan dan lahan yang diperparah dengan kencangnya tiupan angin serta cuaca panas itu. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc/16.

Penajam, aktual.com – Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar menyatakan, memasuki musim kemarau risiko kebakaran lahan di daerah setempat meningkat tajam.

“Kami meminta agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena bisa memicu kebakaran lahan,” kata Tohar ketika dihubungi di Penajam, Minggu (24/2).

Potensi kebakaran lahan di wilayah Penajam Paser Utara memasuki musim kemarau seperti saat ini sangat tinggi.

Tohar juga mengimbau agar masyarakat tidak membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan.

Risiko kebakaran hutan dan lahan(Karhutla) di wilayah Penajam Paser Utara memasuki musim kemarau, meningkat cukup tinggi terutama di daerah Kecamatan Penajam yang memilik lahan perkebunan cukup luas.

Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Penajam Paser Utara mengimbau masyarakat agar mewaspadai Karhutla serta di wilayah permukiman warga.

Beberapa hari terakhir cuaca panas dirasakan sangat menyengat di Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya di wilayah Kecamatan Penajam.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, sepanjang Februari 2019 telah terjadi lima kebakaran lahan.

Lebih kurang 10 hektare lahan yang terbakar dalam peristiwa kebakaran lahan tersebut, berada di wilayah Kecamatan Penajam.

Terpetakan di wilayah Kecamatan Penajam dan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki risiko cukup tinggi terjadi Karhutla, terutama kebakaran lahan gambut.

Pemkab Penajam Paser Utara melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi kebakaran lahan atau di wilayah permukiman warga.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin