Jakarta, Aktual.co —Untuk menjadi negara maju, Indonesia membutuhkan banyak pelaku wirausaha. Namun, masalahnya persentase wirausaha di Indonesia masih sangat kecil, bahkan masih kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Demikian dikatakan Dr. Martha Tilaar, pengusaha bisnis kecantikan, dalam sambutannya di hari pertama Konferensi Pendidik Nasional (National Educators Conference) 2015 di Jakarta, Jumat (29/5). Konferensi itu berlangsung di kampus Universitas Sampoerna sampai Sabtu (30/5).
Ditambahkan oleh Presiden Direktur Martha Tilaar Group ini, Indonesia memiliki jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia, di mana dalam tahun-tahun mendatang Indonesia akan mendapat bonus demografi dengan angkatan kerja yang tinggi. “Sayangnya, Badan Pusat Statistik pada 2012 menyatakan, separuh dari angkatan kerja kita hanya lulusan SD,” ujar Martha.
Martha mengatakan, pada awal dirinya membangun bisnis kecantikan pada tahun 1970-an, kaum perempuan Indonesia masih tersisihkan. Itulah sebabnya, Martha meyakini bahwa perempuan harus mendapat pendidikan keterampilan, agar mampu melengkapi perannya dalam masyarakat.
Hal itulah yang melatarbelakangi Martha mendirikan Puspita Martha International Beauty School, yang kini memiliki alumni sekitar 370.000 orang. Ia juga membuat produk kosmetik sebagai upaya melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Dalam mengembangkan bisnis kecantikan, ada empat pilar strategis yang dianut Martha. Yakni: Beauty in Women, Beauty Education, Beauty Culture, dan Beauty Green. Masing-masing pilar ini memiliki filosofi pendidikan dan bertujuan untuk mengembangkan manusia Indonesia yang bangga akan jati dirinya.
Artikel ini ditulis oleh:

















