Jakarta, Aktual.co — Perusahaan makanan cepat saji, McDonald menyatakan bahwa, pihaknya akan menaikkan gaji lebih dari 90 ribu karyawan Amerika Serikat (AS), untuk setidaknya USD1 di atas standar upah minimum.

Saat ini gaji karyawan McD di AS sebesar USD7,25 per jam, namun masing-masing negara dapat mengatur ketetapan standar gaji mereka sendiri.

Langkah tersebut dinilai hanya akan menguntungkan karyawan di gerai McD, yang saat ini terdapat sekitar 10 persen dari 14 ribu restoran McD di AS.

Dalam sebuah pernyataan perusahaan tersebut menerangkan, karyawan yang dilindungi oleh kebijakan baru akan dibayar lebih dari USD10 per jam pada tahun 2016. Angka ini menurut juru kampanye karyawan masih rendah dalam beberapa bulan terakhir.

Langkah McD tersebut mengikuti program yang sama yang dengan ritel raksasa Wal-Mart. Franchisee yang menjalankan sekitar 90 persen dari outlet, menetapkan gaji dan tunjangan mereka sendiri.

“Mereka akan mencoba untuk melukis ini sebagai altruistik, tetapi mereka meningkatkan pendapatan perusahaan mereka dengan melakukan hal ini. Ini tidak sebaik kedengarannya,” ujar mantan karyawan franchisee McD yang kini bertindak sebagai konsultan, Richard Adams, demikian dilansir BBCBusiness, Kamis (2/4).

Pekerja makanan cepat saji di AS menuntut agar upah minimum di sektor ini harus ditingkatkan menjadi USD15 per jam. Pekerja di berbagai outlet, termasuk McD, mengadakan pemogokan dan aksi protesnya ke jalan di berbagai kota di AS.

CEO baru McDonald, Steve Easterbrook, mengatakan perusahaan mendengarkan pendapat karyawan dan mengumumkan pihaknya akan memperkenalkan cuti pribadi dan bantuan keuangan untuk menyelesaikan pendidikan bagi karyawannya bersamaan dengan kenaikan gaji.

Artikel ini ditulis oleh: