Jakarta, Aktual.com – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan cara yang berbeda, yakni melakukan program mengajar di 51 titik di 21 provinsi.
Ketua Presidium Pimpinan Pusat KMHDI I Kadek Andre Nuaba mengungkapkan, program KMHDI Mengajar yang dilaksanakan sejak tahun 2014 ini kini kembali dilaksanakan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
“Kader KMHDI sudah mulai turun mengajar dimulai bulan April lalu, dan puncaknya akan dilaksanakan 2 Mei hari ini,” ujar dia di Jakarta, Kamis (2/5).
Program KMHDI mengajar dilaksanakan sebagai amanat Undang-Undang dalam mencerdaskan kehidupan bangsa secara demokratis. Selain itu, angka putus sekolah dan ketimpangan pendidikan yang dihadapi anak-anak Indonesia juga menjadi latar belakang penyelenggaraan program ini.
“Kita ingin mendidik secara demokratis, karena cerdas adalah hak segala anak bangsa. Tidak boleh ada anak bangsa yang tertinggal dan tidak boleh ada anak bangsa yang takut untuk bermimpi,” kata dia.
Andre mengungkapkan, KMHDI secara sengaja memilih daerah terpinggir dan terpelosok sebagai sasaran program KMHDI Mengajar, karena menurutnya anak-anak pinggiran adalah generasi yang jauh dare hiruk pikuk moderenisasi.
“Kita sadar, dengan sasaran tersebut akses adalah masalah utama, namun semangat mengabdi KMHDI tidak akan berhenti hanya dengan tantangan itu,” kata dia.
KMHDI mengajar memberikan pengajaran yang mencakup pendidikan Pancasila, toleransi, edukasi tentang pergaulan bebas, bahaya narkoba, edukasi dunia internet dan media sosial, dan motivasi dalam menggapai cita-cita.
“Sejak 2014, program KMHDI mengajar kita laksanakan secara mandiri tanpa kerjasama dengan NGO atau Pemerintah sekalipun. Namun hasilnya nanti akan kita jadikan rekomendasi kepada Kemendikbud untuk memprioritaskan peningkatan kualitas pendidikan di daerah yang sudah kita tinjau secara langsung,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: