Jakarta, Aktual.co — Group Sinar Mas mendapatkan pinjaman dari Republik Rakyat Tiongkok (RRK) sebesar Rp1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Dalam hal ini, Sinar Mas telah menandatanganani kesepakatan pinjaman sebesar 1,5 miliar dolar AS dari China Development Bank (CDB) dan ICBC Financial Leasing Co., Ltd.

Kesepakatan tersebut memungkinkan perusahaan di bawah naungan Sinar Mas untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik guna memasok kebutuhan energi, pengembangan pulp dan paper di Indonesia dan pengembangan industri telekomunikasi di bawah Sinar Mas.

“Kesepakatan ini semakin memperkuat hubungan yang telah berlangsung sebelumnya dengan mitra kami, lembaga keuangan dari China, sekaligus memperluas cakupannya ke sektor lain yang berada di bawah pilar usaha Sinar Mas. Selain itu, kesepakatan juga bermakna dukungan penuh kami terhadap upaya pemerintah meningkatkan kapasitas listrik hingga 35.000 MW dalam lima tahun di seluruh wilayah Indonesia, khususnya guna memfasilitasi kebutuhan sektor industri,” kata Board Member of Sinar Mas dan Vice Chairman Sinar Mas, Franky O Widjaja, yang dikutip dari keterangan tertulis perusahaan, Jumat (27/3).

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS) menandatangani kesepakatan pinjaman senilai USD510 juta dari China Development Bank Corporation (CDB) untuk pengembangan pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. Pinjaman tersebut mencapai 75 persen dari keseluruhan pinjaman yang mencapai sebesar USD680 juta. Dana akan dialokasikan untuk pembangunan pembangkit listrik mulut tambang Sumsel-5 Musi Banyuasin berkapasitas 1×300 MW senilai USD480 juta, dan pembangkit listrik Kendari-3, berkapasitas 2×50 MW sebesar USD200 juta.

Sebelumnya pada tanggal 4 Desember 2012 di Jakarta, PT DSSP Power Sumsel (DSSP) telah lebih dulu mendatangani kesepakatan pinjaman sebesar USD318 juta, juga dari CDB. Dana itu digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2×150 MW di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sementara itu, untuk pengembangan pulp paper untuk perusahaan di bawah Sinar Mas mendapatkan pinjaman senilai USD350 juta dan 2,1 M RMB atau kurang lebih setara dengan 700 juta dollar AS.
“Kesinambungan kemitraan kami dengan lembaga keuangan luar negeri juga menggambarkan kepercayaan mereka akan perkembangan serta reputasi industri nasional yang tetap terjaga,” tambah Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto.

Di bidang telekomunikasi, sejak tahun 2006 Sinar Mas sudah bekerja sama dengan China Development Bank untuk pembangunan konstruksi, instalasi dan jaringan industri telekomunikasi LTE Sinar Mas melalui Smartfren. Bantuan pinjaman yang ditandatangan di Bejing saat ini mencapai USD300 juta. Sebelumnya, Smartfren sudah menandatangani pinjaman USD700 juta.

Total investasi yang ditandatangani Sinar Mas kali ini mencapai lebih dari USD1,5 miliar. Tanda tangan investasi yang dilakukan di The Great Hall ini dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan PM RRT Li Keqiang.

Artikel ini ditulis oleh: