Pekanbaru, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan polusi udara di Kota Pekanbaru makin memburuk dan berbahaya, karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Sumatera dan Kalimantan cenderung menumpuk di Ibukota Provinsi Riau itu.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo menyatakan asap di Riau merupakan gabungan asap karhutla dari Kalimantan dan Sumatera. Asap di Sumatera berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel), Jambi dan Riau sendiri.
Agus menjelaskan pergerakan asap yang terbawa angin itu jelas terlihat dari pantauan ASMC (Asean Specialized Meterogical Centre).
“Tidak heran jika kondisi asap di Riau parah dan kualitas udara juga dalam kondisi bahaya,” katanya, Senin (23/9).
Indeks polutan di Pekanbaru pada Minggu malam (22/9) sudah tembus angka 700. Angka itu lebih tinggi dari waktu tahun 2015, yang tercatat di angka 600-an.
Hingga Senin pagi angka polutan berkisar 500 hingga 700 dan cenderung berfluktuatif. Angka tersebut jauh di atas kategori berbahaya polusi udara, yang selama ini ditetapkan standar di angka 300.
Artikel ini ditulis oleh: