menristek
menristek

Jakarta, aktual.com – Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) akan fokus pada pengembangan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) bermutu di Indonesia.

“Jadi dari pemerintah untuk menyiapkan SDM itu salah satunya ialah dengan fokus di STEM,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Rabu (20/11).

STEM merujuk pada sains, teknologi, teknik dan matematika. Hal itu dapat menjadi fokus pengembangan, termasuk di universitas atau perguruan tinggi.

“Keseluruhannya itu berlaku dan kita prioritaskan, baik itu di tingkat pendidikan strata satu (S1), strata dua (S2), ataupun strata tiga (S3),” ujar dia.

Dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia tersebut, pihak kementerian terkait juga akan memperbanyak penerimaan pendidikan S3 melalui jalur penelitian atau riset.

Hal itu, katanya, dianggap sebagai salah satu bentuk upaya yang tentunya juga perlu didukung dengan adanya pendidikan vokasi atau pada penguasaan keahlian terapan tertentu, terutama yang memiliki basis di bidang ekonomi digital.

Apalagi, kata dia, Indonesia saat ini sedang berupaya mengembangkan sistem revolusi industri 4.0 di mana akan membutuhkan banyak sumber daya manusia yang ahli dalam bidang ekonomi digital tersebut.

Contohnya, kata dia, Indonesia dalam waktu dekat akan butuh banyak tenaga programer ataupun coder yang pemenuhan kebutuhannya mesti dipenuhi dalam waktu singkat pula.

Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) nasional Ilham Habibie mengatakan pendidikan vokasional atau kejuruan penting untuk terus dikembangkan dengan sasaran meningkatkan daya saing sumber daya manusia di Tanah Air.

“Efektivitas dan efesiensi dari pekerja di pabrik maupun di kantor salah satu faktor yang harus kita fokuskan adalah pendidikan,” kata dia.

Menurut dia, masalah pendidikan di Tanah Air merupakan cerita lama namun harus terus diperhatikan pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM yang unggul serta bisa berdaya saing. [Eko Prianto]

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin