Ilustrasi. (Foto: int.)
Ilustrasi. (Foto: int.)

Kota Pekanbaru, aktual.com – Dinas Pendidikan Provinsi Riau menjadwalkan pembayaran honor 3.630 guru honorer SMA dan sederajat serta SLB di daerah itu pada Maret 2020 dengan anggaran Rp7,986 miliar.

“Untuk mendukung kelancaran proses pencairan honor tersebut, kini sedang dipersiapkan Surat Perintah Membayar (SPM), selanjutnya setelah SPM keluar diserahkan ke Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Riau untuk diproses hingga keluarnya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan berikutnya Bank Riau menyalurkan ke rekening masing-masing guru honor tersebut,” kata Kasubag Keuangan dan Perlengkapan Disdik Riau Harisman di Pekanbaru, Jumat [28/2].

Dia menjelaskan proses administrasi persiapan pembayaran honor itu biasanya tidak lama, sehingga awal Maret 2020 sudah bisa dicairkan, sedangkan penyalurannya langsung ke rekening guru masing-masing Rp2,2 juta/bulan.

Berdasarkan data dari 12 kabupaten/kota di Riau, Bengkalis dengan jumlah guru honorer terbanyak, yakni 484 orang, dan honor yang dibayarkan Rp1.064.800.000, Kabupaten Rokan Hilir 463 guru honor dan jumlah honor Rp1.018.600.000, Kabupaten Kampar 425 guru honor dan jumlah honor Rp935.000.000, Kabupaten Siak 411 guru honor dan jumlah honor Rp904.200.000, Kota Pekanbaru 308 guru honor dan jumlah honor Rp677.600.000.

Kabupaten Pelalawan 306 guru honor dan jumlah honor Rp673.200.000, Kabupaten Rokan Hulu 296 guru honor dan jumlah honor Rp651.200.000, Kabupaten Kuansing 282 guru honor dan jumlah honor Rp620.400.000, Kabupaten Indragiri Hulu 212 guru honor dan jumlah honor Rp466.400.000, Kabupaten Indragiri Hilir 208 guru honor dan jumlah honor Rp457.600.000, Kota Dumai 146 guru honor dan jumlah honor Rp321.200.000, dan Kabupaten Meranti 89 guru honor dan jumlah honor Rp195.800.000.

“Guru honorer adalah pendidik yang belum berstatus (minimal, red.) CPNS dengan skema penggajian dihitung per jam mengajar atau sukarela berdasarkan keputusan resmi lembaga pendidikan atau pemerintah daerah terkait,” katanya.

Ia menjelaskan tentang pentingnya peranan mereka dalam dunia pendidikan meskipun statusnya sebagai guru honorer.

“Karena guru adalah sama yang merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, yang benar-benar berjuang untuk negeri dan kesediaan seorang guru honorer yang ditempatkan di pelosok adalah pengabdian yang menuntut pengorbanan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto