Jakarta, Aktual.com – Kalimantan Tengah diterjang banjir. Banjir sangat mungkin terjadi disebabkan rusaknya hutan di bagian hulu, sehingga kemampuan hutan untuk menampung dan menyerap air hujan sangat kecil. Sejumlah warga menyebut banjir disebabkan oleh pembalakan liar. Sebagian warga yang lain bahkan menyebutkan nama Sugianto Sabran.

Banjir telah 15 hari merendam permukiman. Sebagian warga masih bertahan dirumah mereka. Banjir juga mengakibatkan terputusnya jalan Trans Kalimantan. Warga yang terputus jalan menyebutkan belum mendapatkan bantuan.

Banjir Kalteng yang biasanya berlangsung 2 hingga 3 hari, menurut Safruddin, Direktur Save Our Borneo, tahun ini di beberapa lokasi hingga lebih dari seminggu lamanya, banjir juga terjadi di saat seharusnya musim kemarau yang dampaknya begitu luas.

“Rusaknya hutan yang berdampak pada kerusakan lingkungan di Kalteng, merupakan dampak yang harus dirasakan sekarang,” terang Safruddin.

Sejumlah daerah yang terendam sejak 11 September 2020 lalu adalah; Lamandau, Katingan, Seruyan, Kotawaringin Timur, Gunung Mas, Murung Raya, Kapuas, dan juga Kinipan.

Kepala Desa Kinipan, Wilem Hengki, mengatakan Kinipan bahkan dilanda banjir sudah sejak 6 September 2020. Bahkan kata Wilem, desanya yang berada di Hulu selama ini belum pernah terkena banjir, tapi kali ini terkena banjir berhari-hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid