Medan, Aktual.com – Gunung api Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi dengan meluncurkan guguran awan panas, Rabu (3/3) pagi.

Petugas Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, bahwa dari pantauan seismograf di Pos Pantau Gunung Sinabung, tercatat erupsi terjadi sekitar pukul 08.52 WIB dengan arah angin ke Barat. Karena kondisi di sekitar gunung tertutup kabut, jarak luncur awan panas guguran tidak dapat teramati. Erupsi ini terekam dengan amplitudo 120 mm dengan durasi selama 332 detik dengan hembusan angin ke arah Barat.

“Erupsi baru satu kali awan panas tetapi tidak teramati pada pukul 08.52 WIB dengan durasi 332 detik,” kata Armen.

Selain erupsi, sejak Rabu dini hari gunung Sinabung sudah mengalami 80 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-120 mm dan lama gempa 12-96 detik.

“Dari jam 12 malam sampai sekarang sudah lebih dari 80 kali gempa guguran,” ucap Armen.

Paska erupsi besar pada Selasa kemarin, pagi ini Sinabung masih mengalami kegempaan guguran-guguran awan panas. Meski secara visual tidak teramati karena kondisi gunung masih tertutup kabut. Armen mengatakan, potensi terjadi erupsi dan guguran awan panas masih tinggi, mengingat aktivitas Sinabung yang masih fluktuatif.

“(Kuba Lava) teramati jelas belum Cuma biasanya sebagian belum semuanya. Potensi awan panas lagi masih sangat tinggi,” jelasnya.

Sebelumnya, pada Selasa (2/3) kemarin Gunung Sinabung mengalami erupsi sebanyak 13 kali dengan mengeluarkan awan panas guguran. Erupsi terjadi dalam rentang pukul 06.42 WIB hingga pukul 08.20 WIB. Guguran awan panas bahkan mencapai 5 ribu meter ke arah timur-tenggara, dengan tinggi kolom abu 2 ribu hingga 5 ribu meter dari atas puncak gunung.

Dari laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, pascaerupsi Selasa kemarin telah menerima ada empat kecamatan yang terkena dampak dari abu vulkanik Sinabung.

“Sampai saat ini laporan yang kita terima sudah ada empat kecamatan yang terkena dampak akibat abu vulkanik Sinabung pascaerupsi tadi pagi yaitu Kecamatan Tiganderket sebanyak 17 Desa, Kecamatan Kutabuluh 8 Desa, Kecamatan Tigabinanga 15 Desa dan Kecamatan Lau Baleng,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin.

Untuk diketahui, saat ini Gunung Sinabung (2460 mdpl) di Kabupaten Karo berada pada status Level III (Siaga). Oleh karena itu masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara. (RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i