Sirombu, Nias Barat, Aktual.com – Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi pembelajaran tatap muka yang sudah dilakukan di Desa Togi de’u, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat. Menurutnya, sekolah tatap muka telah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, misal menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan bagi siswa telah dijalankan dengan tertib.
“Bagus, bagus sekali dan sangat mematuhi protokol kesehatan yang kita anjurkan, semuanya dilakukan dengan tertib,” ujar Muhadjir kepada wartawan usai di Kantor Walikota Gunungsitoli, Rabu (17/3).
Muhadjir pun meminta daerah-daerah di Indonesia yang berstatus zona hijau dan kuning Covid-19 berani memulai kegiatan sekolah tatap muka kembali demi mengejar ketertinggalan.
“Saya sarankan wilayah zona hijau dan kuning seperti di Kepulauan Nias ini, sudah harus ada proses belajar mengajar. Jangan ikut-ikutan yang lain yang memang posisinya berada di status zona merah, ini kita lakukan agar masa depan anak kita bagus,” tuturnya.
Senada dengan Menko PMK, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati juga sangat bersyukur dengan diberlakukannya pembelajaran tatap muka di daerah-daerah. Menurut Bintang, banyak orang tua yang tertekan dengan lamanya pembelajaran jarak jauh atau daring di rumah.
“Apalagi bagi orangtua pekerja dan anaknya adalah siswa di sekolah, wah bayangkan repotnya. Saat ibunya bekerja, anak gak ada yang nemenin belajar kan, anak-anak juga pasti ada bosannya. Jadi kami mendukung proses pembelajaran tatap muka di sekolah sekolah, karena itu juga termasuk dalam pemenuhan hak anak,” kata Bintang.
Diketahui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Gunungsitoli mencatat, per 16 Maret 2021 jumlah kasus Covid-19 di daerah tersebut berjumlah 694 sejak masuk pada awal Juni 2020. Saat ini, sudah tidak ada kasus aktif di wilayah tersebut sehingga dianggap sudah terkendali. (RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i