Jakarta, Aktual.co —Presiden perempuan pertama Indonesia Megawati Soekarno Putri mengatakan tahun ini adalah penentuan bagi kaum perempuan dalam menuntut haknya, karena  merupakan tahun dimulainya pemerintahan baru.
Ujar Mega, janji-janji politik pada masa kampanye telah disampaikan. “Dan kita semua berharap pemenuhan janji politik itu,” ujar dia, dalam Pidato Budaya bertajuk ‘Tahun Penentuan Bagi Perempuan Indonesia’ untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di Jakarta, Minggu (8/3).
Sekaranglah, ujar dia, saatnya meminta pemerintah memperkuat kebijakan politik yang mendukung pemenuhan hak-hak perempuan demi perbaikan nasib perempuan.
Sejumlah kebijakan dan undang-undang yang tengah diperjuangkan perempuan untuk pemenuhan hak tahun ini, ujar dia, adalah UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, revisi UU untuk TKI, UU Penyandang Disabilitas, UU Penghapusan Kekerasan Seksual dan revisi UU tentang Perkawinan.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kebijakan membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi perempuan sebagai jalan pembebasan perempuan untuk mengejar ketertinggalan.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan kaum perempuan untuk memperjuangkan sendiri hal-hal yang ingin dicapai. “Untuk perubahan semua berpulang di kaum perempuan pelaksanaannya, sudah mendapat dukungan konstitusi. Tentunya selanjutnya harus ditentukan dirinya sendiri,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti mengatakan hal yang sama bahwa penting bagi perempuan untuk sadar perubahan hanya dapat dicapai melalui perjuangan.
“Saya pikir ini bagus untuk melanjutkan dan semangat atau spirit wanita. Sadar bahwa hak wanita bila tidak diperjuangkan, tidak mungkin bisa dapat. Jadi, siapa yang bisa mengubah, ya wanita itu sendiri,” kata Menteri Susi.

Artikel ini ditulis oleh: