JAKARTA, Aktual.com – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono menyatakan konflik antara Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia melainkan urusan mereka bangsa Arab dan Yahudi.

“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” tegas AM Hendropriyono di Jakarta (18/5).

Hal ini diungkapkan Hendropriyono dikarenakan dirinya prihatin terkait dengan maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. Hal ini disampaikan di hadapan sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967.

Baca Juga: Belajarlah dari Palestina Tentang Bagaimana Cara Menghargai Arti Kemerdekaan

“Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata Hendropriyono.

Menurut Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini, saat ini sudah banyak orang sudah terbawa arus pengkhianatan mendukung ideologi khilafah, liberalisme, kapitalisme, komunisme, atau ideologi asing apapun. Bukan hanya dari kalangan sipil Dia juga menyebutkan ada juga oknum aparat militer dan polisi, apalagi Aparatur Sipil Negara (ASN), juga politisi.

“Kalau ada yang melecehkan saya karena membela filsafat dasar bangsa kita, Pancasila, tolong merapatkan barisan dengan saya untuk membela diri, bangsa kita sendiri. Ironis sekali orang yang mengritik saya membela Pancasila, demi membela negeri sendiri, tapi dia menggebu-gebu membela Palestina,” ujarnya.

Lebih jauh Hendropriyono mempertanyakan apakah pengeritiknya tahu tentang siapa Palestina dan Israel itu? “Apakah pengkhianat itu kenal dengan Mahmoud Abbas, atau kenal dengan Ismail Haniyeh, atau kenal sama Reuven Rivlin, atau Benjamin Netanyahu? Saya yakin tidak kenal. Yang dia kenal adalah anak, istri, mantu, dan cucu sendiri. Kenapa yang dibela orang-orang yang tidak dikenal?” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nurman Abdul Rahman