Gerhana bulan "super blue blood moon" terlihat dari kawasan gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/1). Fenomena langka yang terjadi bertepatan saat bulan berada dalam konfigurasi "supermoon", "blood moon" dan "blue moon" ini terjadi sekitar dalam kurun waktu 150 tahun sekali. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Rabu 26 Mei 2021 akan terjadi Gerhana Bulan Total (GBT) yang dapat disaksikan masyarakat Indonesia. Fenomena alam ini bisa disaksikan mulai pukul 18.08 WIB hingga 18.26 WIB. Gerhana Bulan sendiri sudah dimulai dari pukul 16.43 WIB dan akan berakhir pada pukul 19.51 WIB. Total durasi gerhana berlangsung selama 3 jam 8 menit.

Adanya fenomena gerhana bulan yang dalam bahasa Arab disebut ‘khusuf’, umat Islam disunahkan mengerjakan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf. Setelah itu disunahkan juga untuk mengerjakan dua khutbah.

Shalat gerhana matahari disebut shalat kusuf, dan shalat gerhana bulan disebut shalat khusuf. Hukum shalat gerhana adalah sunnah mu’akkadah (sunnah yang sangat ditekankan). Berikut ini tata cara melakukan shalat gerhana;

 

1. Waktu
Waktu pelaksanaan shalat gerhana sejak terjadi gerhana hingga matahari/bulan muncul kembali. Apabila matahari/bulan sudah muncul kembali maka waktu pelaksanaan shalat gerhana sudah habis, dan tidak disunnahkan qadla’.

2. Mandi
Disunnahkan mandi sebelum melakukan shalat gerhana sebagaimana shalat jum’ah dan shalat ‘id

3. Berjamaah
Disunnahkan melakukan shalat gerhana secara berjamaah di Masjid

4. Adzan
Tidak disunnahkan adzan dan iqamah, tetapi mengumandangkan: الصلاة جامعة (as-shalaatu jaami’ah) sesaat sebelum melakukan shalat gerhana.

5. Rakaat
Jumlah rakaat shalat gerhana adalah 2 rakaat. Setiap rakaat terdapat 2 kali berdiri dan 2 kali ruku’. Ketika berdiri terdapat 2 kali bacaan al fatihah dan 2 kali bacaan surat.

6. Jahr/Israr
Dalam shalat gerhana matahari disunnahkan memelankan bacaan (israr) sebagaimana shalat yang dikerjakan pada siang hari, sedangkan dalam shalat gerhana bulan disunnahkan mengeraskan bacaan (jahr).

7. Khutbah
Disunnahkan melakukan 2 khutbah setelah shalat gerhana sebagaimana khutbah shalat jum’ah dan khutbah ‘id dalam rukun-rukunnya.

8. Disunnahkan memperbanyak dzikir, doa, istighfar dan sedekah

 

Teknis (kaifiyyat) melakukan shalat gerhana
1. Niat shalat sunnah gerhana berbarengan dengan takbiratul ihram:

أُصَلِّى سُنَّةَ خُسُوْفِ القَمَرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا / إِمَامًا لِله تعَالى

2. Membaca doa iftitah
3. Membaca ta’awwudz lalu membaca surat al-fatihah
4. Membaca surat yang panjang jika mampu
5. Ruku’ pertama pada rakaat pertama. Ruku’ dilakukan dengan lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih ruku’
6. Kembali berdiri untuk membaca surat al-fatihah yang kedua
7. Membaca surat yang panjang jika mampu.
8. Ruku’ kedua pada rakaat pertama. Ruku’ dilakukan dengan lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih ruku’
9. I’tidal
10. Sujud secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
11. Duduk diantara dua sujud
12. Sujud kedua secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
13. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua
=============
14. Membaca ta’awwudz lalu surat al fatihah
15. Membaca surat yang panjang, jika mampu
16. Ruku’ pertama pada rakaat kedua. Ruku’ dilakukan dengan lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih ruku’
17. Kembali berdiri untuk membaca surat al-fatihah yang kedua
18. Membaca surat yang panjang jika mampu
19. Ruku’ kedua pada rakaat kedua. Ruku’ dilakukan dengan lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih ruku’
20. I’tidal
21. Sujud secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
22. Duduk di antara dua sujud
23. Sujud kedua secara panjang/lama dengan mengulang-ulang bacaan tasbih sujud
24. Duduk untuk membaca tasyahhud/tahiyyat dan shalawat
25. Salam

Khutbah
Disunnahkan melakukan khutbah setelah shalat gerhana dengan dua khutbah. Rukun-rukun khutbah gerhana sama dengan rukun khutbah jumat dan khutbah ‘id.

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin