Jakarta, Aktual.com – Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira mengatakan tiga kunci yang mampu mendorong masuknya investasi ke Indonesia dan memaksimalkan efektivitas Undang-Undang Cipta Kerja.

Bhima menyatakan kunci pertama adalah adanya perbaikan pada pola promosi investasi Indonesia yang salah satu caranya dengan menargetkan pada sektor tertentu.

“Pertama harus memperbaiki pola promosi investasi,” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (8/6).

Ia menjelaskan bahwa Indonesia dapat menargetkan promosi investasi pada sektor yang berbasis ekonomi hijau sesuai dengan arah perkembangan global.

“Arah dunia ini kepada energi yang terbarukan jadi harusnya kita juga mulai menargetkan potensi investasi di sektor yang spesifik. Jadi lebih fokus,” ujarnya.

Kunci kedua adalah pemerintah daerah harus berkontribusi menciptakan inisiatif dan inovasi dalam rangka mendorong semangat deregulasi UU Cipta Kerja.

Inisiatif dan inovasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah salah satunya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung investasi.

“Karena pada akhirnya yang akan berhadapan setiap hari dengan investor adalah pemerintah daerah di lokasi investasinya,” tegasnya.

Menurut dia, komunikasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah juga harus lebih ditingkatkan karena banyak realisasi investasi yang macet seiring adanya masalah di daerah.

“Hubungan pusat dan daerah tidak terintegrasi jadi capek-capek promosi tapi ketika investor sudah mulai menanamkan uangnya ternyata pemdanya tidak siap,” ungkapnya.

Kunci ketiga adalah pemerintah perlu membantu para existing investor atau investor lama yang selama ini terhambat realisasi investasinya sehingga nantinya tidak hanya mendapat keuntungan dari investor baru.

“Fokus juga untuk membantu investor yang existing yang selama ini terhambat realisasinya, lama misalnya. Nah itu mulai dipercepat yang mangkrak-mangkrak itu,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i