Abu Yazid al-Busthami

Jakarta, aktual.com. – Abu Yazid al-Busthami merupakan seorang sufi yang sangat gemar dalam beribadah. Ibadah bagi dirinya itu seperti hobi, semakin ia lakukan semakin dirinya mencintai ibadah tersebut. Akan tetapi, suatu ketika ia melakukan ibadah tanpa merasakan sedikitpun manisnya ibadah, karena rasa penasarannya ia mencari tahu hal tersebut dan bertanya ke Ibunya.

“Wahai Ibunda, aku selama ini aku tak menemukan manisnya ibadah dan ketaatan. Ingat-ingatlah, apakan Ibunda pernah mengonsumsi makanan haram saat aku masih berada dalam perut atau ketika aku masih menyusu?”

“Wahai anakku,” jawab ibu Abu Yazid kemudian.

“Saat kau masih dalam perut, Ibunda suatu kali pernah naik ke atas atap. Ibunda melihat sebuah ember berisi keju dan karena berselera Ibunda mencicipinya seukuran semut tanpa seizin pemiliknya,” lanjutnya.

“Pasti gara-gara ini,” kata Abu Yazid.

Ia lantas memohon kepada ibunya untuk menemui si pemilik keju dan memberi tahu masalah yang terjadi.

Sang ibunda pun menuruti permintaan Abu Yazid untuk mendatangi pemilik keju itu dan menceritakan perbuatannya yang mencuil keju hanya sebesar semut lalu memakannya.

“Keju itu sudah halal untukmu,” kata pemilik keju kepada sang Ibunda yang segera ia kabarkan kepada anaknya, Abu Yazid al-Busthami. Sejak saat itu Abu Yazid dapat merasakan manisnya ketaatan dan beribadah kepada Allah.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain