Jakarta, Aktual.com – Syeikh Abul Abbas Al Munaji merupakan ulama yang amat zuhud. Sehari-hari, beliau mencari kayu bakar untuk dijual ke pasar. Sementara hasil jualan itu, digunakan makan keluarga dan murid-murid yang mengaji padanya.

Murid Abul Abbas jumlahnya sangat ramai sekali.

Tapi, tak ada seorangpun dari mereka yang tahu mata pencarian Abul Abbas, selain hanya mencari kayu bakar.

Padahal, tiap hari beliau memberi makan banyak murid.

Syahdan, suatu hari ketika Abul Abbas dalam perjalanan memikul kayu bakar di kepalanya, seorang lelaki mendatanginya.

Lelaki itu bermaksud memberi Abul Abbas sekantung uang.

Namun Abul Abbas menolak dan berkata, “anakku, demi Allah, aku tidak perlu uang itu, dan aku tak akan menyentuhnya”.

Lelaki itu terus merayu dan memohon agar Abul Abbas mau menerima uang tersebut.

Dia berharap uang itu dapat meringankan biaya hidup Abul Abbas.

Namun Abul Abbas berkata :
“Sesungguhnya Allah menjaga para kekasihnya. Allah mencukupkanku dengan seikat kayu yang aku bawa ini. Seorang hamba Allah dapat saja berkata pada kayu bakar ini, ‘jadilah kamu emas, dan ia akan menjadi emas!'”.

Benar saja. Seketika itu juga, seikat kayu bakar yang beliau bawa berubah menjadi emas yang berkilauan.

Abul Abbas segera berkata pada seikat kayu tadi :
“aku hanya membuatmu sebagai contoh. Sekarang, jadilah seperti semula!”.

Kayu bakar itu pun kembali seperti semula.

Sementara lelaki yang ada di hadapannya, yang semula ingin memberinya uang, terdiam dan tak mampu berkata-kata, saking terkejutnya.

Begitulah keadaan para kekasih Allah, mereka tidak khawatir akan kekurangan harta dunia dan juga tidak bersedih atas bagian yang telah Allah tetapkan untuk mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman menjelaskan tentang wali-Nya;

أَلا إِنَّ أَوْلِيَاء اللّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَالَّذِينَ آمَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa” (QS Yunus [10]: 62-63).

 

Sumber: Tuhfat Al-Ahbab karya Imam Al Sakhawi

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin