Jakarta, Aktual.com – Belum selesai dengan virus Covid-19, kini muncul Virus Corona B.1.1.529 atau Omicron yang menyebabkan kepanikan dunia internasional. Varian ini ditemukan pertama kali di Afrika Selatan dan menyebabkan banyak negara memperketat karantina serta menunda perjalanan dari negeri tersebut dan negara tetangganya.
Pelarangan serta pengetatan perjalanan ini bukan tanpa alasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian Omicron ini lebih cepat penyebarannya, lebih ganas, dan kebal terhadap vaksin dan terapi.
Omicron mengandung 30 mutasi protein untuk menyerang tubuh. Pakar kesehatan memperingatkan varian ini bisa meningkatkan resistensi dan penularan antibodi, sehingga bisa membatasi efektivitas vaksin Covid-19 yang ada.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rapat Koordinasi Perkembangan Penanganan Pandemi: Menghadapi Omicron, dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (29/11) menyebutkan fakta-fakta dari varian Omicron dari dokumen yang dibawakan.
Di dalam dokumen tersebut disebutkan, Omicron ini mengkombinasikan mutasi yang dimiliki varian sebelumnya.
Terdapat peningkatan transmisi penularan dan penurunan kemampuan netralisasi antibodi dalam varian baru ini. Namun, tidak ada bukti peningkatan keparahan terutama bagi orang-orang yang sudah divaksin.
Menurut informasi dari Afrika Selatan, tidak ditemukan perbedaan gejala dan mirip dengan gejala varian lainnya. Bahkan, beberapa individu tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Kemenkes mengatakan kemungkinan varian Omicron penyebarannya lebih cepat ketimbang varian delta dan re-infeksi.
Di sisi lain, beberapa mutasi menunjukkan efek terhadap penurunan kemampuan antibodi saat menetralisasi virus. Untuk efek resistensi terhadap vaksinasi belum diketahui.
(Shavna Dewati Setiawan | CNBC)
Artikel ini ditulis oleh:
Aktual Academy