Buya Yahya dalam sesi tanya jawab hukum vaksin AstraZeneca yang mengandung babi apa hukumnya jika terlanjur vaksin.

Jakarta, Aktual.com – Pemimpin Pondok Pesantren Al-Bahjah Buya Yahya meminta agar pihak pemerintah yang mengadakan vaksin sebisa mungkin untuk mengindari semacam najis/babi. Pemerintah harus memperhatikan sisi ini.

“Jika ada yang lainnya (vaksin halal) maka kita harus ambil yang lainnya (vaksin halal) Tapi jika ternyata yang lainnya (vaksin halal) tidak ada atau teramat berat bisa dijangkau lebih mudah dengan babi maka kita harus membedakan ini bukan untuk di nikmati,” ujar Buya Yahya dalam sesi tanya jawab hukum vaksin AstraZeneca yang mengandung babi apa hukumnya jika terlanjur vaksin.

Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam keadaan tertentu atau darurat untuk kesehatan tidak ada lagi obat selain itu maka tidak usah dipikir sah-sah saja.

“Kasusnya sudah masuk wilayah darurat. Dalam kasus darurat takut kepada kematian babi dimakan juga boleh tapi jika tidak darurat dihindari”.

Menurut Buya Yahya hanya pemerintah yang dapat menghadirkan ini semua (vaksin halal) individu tidak akan mampu melakukan ini semuanya dan pemerintah jika memperhatikan ini maka pahalanya besar di sisi Allah dan jika pemerintah mampu dan tidak mau ikut-ikut dia membuat kesalahan dosa.

“Kami sampaikan kepada pemerintah Beri ketenangan umat kalau memang masih ada vaksin yang tanpa babi maka ambil itu jika tidak ada lagi tidak bisa ya tidak masalah bagi rakyat tidak ragu asalkan betul ada manfaatnya jelas Menurut ahlinya” ujar Buya Yahya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah