Desain Istana Negara Presiden Republik Indonesia di ibu kota negara baru

Jakarta, Aktual.com – Sejarawan Bondan Kanumuyoso menyampaikan bahwa penamaan nama Nusantara untuk ibu kota negara baru dinilai kurang cocok karena dalam sejarahnya makna Nusantara itu lebih luas dari wilayah Indonesia.

“Nusantara kan sampai mencakup kepulauan malaya bagian dari Filipina dan wilayah-wikayah lain di Kalimantan Utara gitu ya Jadi ini nggak identik dengan Indonesia persis” ujar Bondan saat diwawancarai wartawan Jumat 21 Januari 2022.

Tapi representasi dari pada pemahaman kita tentang apa yang kita kenal sekarang wilayah Indonesia itu cocok gak jadi nama ibu kota. Menurutnya kalau masyarakat bisa terima itu enggak apa-apa.

“Kalau memang mau digunakan, berilah pemaknaan yang baru apakah itu bisa diterima masyarakat, jadi kita juga tidak bisa sepihak memberikan nama dan memberi makna yang baru,” kata Bondan.

Menurut Bondan penggunaan nama itu harus diperhatikan karena nama mengandung harapan dan konotasi positif agar ketika kita menyebutkannya itu menjadi semacam doa.

“Kekuatan yang bisa membawa positif seperti Jakarta kan Jayakarta artinya kemenangan yang sempurna itu kan ada konotasi yang positif di dalam kata Jakarta sehingga kata ini jadi nama ibukota Indonesia dan cocok sekali” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah