Jakarta, Aktual.co — Perbedaan kepercayaan dan pandangan agama antara Syiah dan Sunni tidak pernah menjadi masalah bagi warga Kurdi di Irak. Warga Kurdi bahkan ada yang beragama Kristen dan lain-lain, tetapi mereka hidup rukun satu sama lain. Demikian dikatakan Aram, warga Kurdi yang tinggal di Erbil, Kurdistan, Irak, kepada Redaktur Senior Aktual.co, Satrio Arismunandar. Satrio, yang melaporkan langsung dari Irak hari Senin (23/2), sudah melakukan kunjungan jurnalistik ke berbagai wilayah di Irak sejak Kamis (19/2). Warga Kurdi yang berbeda-beda kepercayaan kini hidup terpisah dan tercerai di wilayah Suriah, Iran, Irak, dan Turki, serta beberapa wilayah. Meski jumlah orang Kurdi ada puluhan juta, mereka tidak memiliki negara sendiri.
Warga Kurdi memang memiliki rasa toleransi yang tinggi. Aram sendiri sudah menikah dengan seorang perempuan Indonesia keturunan Tionghoa, yang masuk Islam dan bersedia dibawa oleh Aram untuk tinggal di Erbil. Aram banyak membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi para tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia di wilayah Kurdistan. Itulah sebabnya ia populer dengan sebutan “Aram Indunesi” (Aram Indonesia). 

Artikel ini ditulis oleh: