Jakarta, Aktual.com – Salah seorang tokoh masyarakat Desa Wadas, Gus Fuad menceritakan kepada Ganjar Pranowo bahwa dulu warga sempat menerima rencana penambangan batu andesit di desanya, dengan kompensasi warga minta dibangunkan akses air menggunakan pipa.
Menurut Gus Fuad Pipa itu nanti digunakan untuk mengalirkan air dari Bendungan Bener ke lahan pertanian warga. Dengan demikian, warga Wadas pun mendapat manfaat langsung atas keberadaan bendungan.
Namun, permintaan kompensasi warga yang ingin dibangunkan pipa air dari bendungan ke Desa Wadas dianggap bombastis oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak.
Tak dikabulkannya permintaan pipa tersebut yang akhirnya membuat warga Desa Wadas sakit hati dan memilih untuk menolak adanya rencana penambangan batu andesit.
“Waktu itu kita cuma minta satu pipa saja ke Wadas, tapi waktu itu jawaban BBWS, oh itu terlalu bombastis. Akhirnya warga mau gak mau bersikap menolak,” ungkap Gus Fuad, Jumat (11/3).
Gus Fuad menerangkan bahwa warga sudah pernah mengirim surat pernyataan penolakan atas tambang ke BBWS, tapi sampai sekarang tidak ada jawaban. “Apakah surat itu juga sampai ke Pak Ganjar atau tidak,” ujar Gus Fuad.
“Tapi tidak mendapat jawaban, karena alasannya kepala BBWS sudah diganti dan yang baru tidak tahu menahu,” tutur Gus Fuad.
Artikel ini ditulis oleh:
Dede Eka Nurdiansyah