Jember, Aktual.com – Dngan melibatkan 1.075 orang dari berbagai instansi pemerintah dan perwakilan masyarakat, Pemkab Jember melaksanakan rembuk akbar, Rabu (27/7).
Plt. Kadinkes Jember dr. Lilik Lailiyah pelaksanaan rembuk ini dilaksanakan hybrid dimana 300 orang hadir offline dan sisanya hadir secara online.
Kegiatan ini merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam penurunan stunting secara integratif.
Dari data yang ada, balita stunting berdasarkan dari hasil operasi timbang pada Februari 2022 dimana 90,83 persen sasaran atau sejumlah 173.043 sasaran. Dari angka tersebut diperoleh data balita stunting sejumlah 12.754 balita yang stunting atau 7,37 persen.
“Angka ini menurun dari tahun 2021,” jelas dr. Lilik. Berbagai upaya intervensi pencegahan dan penurunan stunting, penetapan desa lokus sebanyak 34 desa lokus dan 2023 akan menggarap 40 desa lokus. Sedangkan untuk intervensi terdapat intervensi spesifik dan intervensi sensitif dimana keduanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti pendampingan ibu hamil KEK serta Bumil Risti, pemberian MT pada Bumil, Pelayanan ANC Terpadu.
Sementara itu Wakil Bupati Jember KH. MB. Firjaun Barlaman agar seluruh elemen masyarakat dan instansi pemerintah semakin kompak dalam penanganan stunting.
“Untuk itu ada beberapa program yang harus kita sukseskan pada bulan Agustus mendatang yaitu bulan timbang, bulan vitamin A untuk balita, bulan imunisasi anak nasional. Saya berharap semua dapat berperan aktif sesuai tugas dan peran masing-masing,” kata Wabup.
Selain itu pada September mendatang akan diselenggarakan lagi survey SSGI 2022.
“Semoga angka stunting dapat turun lagi hingga tercapai target nasional 14 persen pada 2024,” pungkasnya.
(Aminudin Azis)
Artikel ini ditulis oleh:
Aminuddin Aziz