Kuala Lumpur, Aktual.com – Departemen Statistik Malaysia (DOSM) memperkirakan akan ada penambahan 100.000 penduduk sehingga total populasi Malaysia di akhir 2022 akan mencapai 32,7 juta jiwa.
“Jumlah penduduk Malaysia pada 2022 diperkirakan 32,7 juta berbanding 32,6 juta pada 2021 dengan tingkat pertumbuhan penduduk tahunan 0,2 persen,” kata Ketua Statistik Malaysia Dr Mohd Uzir Mahidin dalam pernyataannya di Putrajaya, Jumat (29/7).
Menurut dia, menurunnya laju pertumbuhan penduduk di negara tersebut disebabkan oleh jumlah penduduk bukan warga negara yang lebih rendah yaitu 2,6 juta di 2021 menjadi 2,4 juta di 2022.
Itu terjadi sejalan dengan pembatasan perjalanan internasional oleh negara-negara selama pandemi COVID-19 di seluruh dunia pada 2020 dan 2021.
Sementara itu, DOSM memperkirakan jumlah penduduk warga negara Malaysia mengalami penambahan dari 30 juta di 2021 menjadi 30,2 juta jiwa di 2022, dengan pertumbuhan yang menurun dari 0,8 persen menjadi 0,7 persen pada periode yang sama.
Mohd Uzir mengatakan penurunan pertumbuhan populasi yang perlahan tersebut juga berlaku di beberapa negara seperti Singapura (-0,3 persen), Australia (1,3 persen), Inggris (0,4 persen), Jepang (-0,3 persen), Selandia Baru (1,3 persen) dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh penurunan jumlah kesuburan dan migrasi antarnegara serta peningkatan angka kematian disebabkan penuaan penduduk.
Pada 2022, ia mengatakan jumlah penduduk laki-laki melebihi penduduk perempuan masing-masing sebesar 17 juta dan 15,7 juta. Rasio gender untuk keseluruhan populasi adalah 109 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
Jika berdasarkan struktur usia, populasi usia lanjut di Malaysia meningkat setiap tahun. Persentase penduduk berusia 65 tahun ke atas atau lansia meningkat dari tujuh persen menjadi 7,3 persen untuk di periode yang sama, sehingga jika berdasarkan definisi PBB, Malaysia telah menjadi masyarakat yang menua.
Sedangkan komposisi penduduk usia 0-14 tahun (usia muda) pada 2022 menurun menjadi 23,2 persen dibandingkan 23,6 persen pada 2021. Sedangkan komposisi penduduk usia 15-64 tahun (usia kerja) meningkat dari 69,4 persen pada 2021 menjadi 69,5 persen pada 2022.
“Dari 30,2 juta penduduk warga negara, komposisi Bumiputera meningkat 0,3 persen menjadi 69,9 persen pada 2022 jika dibandingkan 69,6 persen pada 2021. Walau bagaimanapun, komposisi penduduk China dan India masing-masing menurun 22,8 persen (2021, 23 persen) dan 6,6 persen (2021, 6,7 persen). Sedangkan etnik lainnya masing-masing tetap pada angka 0,7 persen,” ujar dia.
DOSM memperkirakan komposisi penduduk tertinggi pada 2022 ada di negara bagian Selangor yakni 21,6 persen, diikuti Johor yakni 12,3 persen dan Sabah 10,4 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
As'ad Syamsul Abidin