Sebanyak 142 panel yang dipasang di sekolah tersebut mampu menghasilkan daya sebesar 20.000 watt dan merupakan sekolah pertama di Indonesia yang menggunakan PLTS.

Jakarta, Aktual.com – Penasihat Iklim untuk Menteri Keuangan Amerika Serikat John Morton dan Wakil Utusan Khusus untuk Iklim AS Rick Duke pada Kamis (15/9) bertemu dengan mitra-mitranya di Indonesia membahas pengembangan kemitraan transisi energi yang adil.

Penasihat iklim Departemen Keuangan AS dan Wakil Utusan Khusus untuk Iklim AS mengunjungi Indonesia untuk memajukan kemitraan transisi energi yang adil di Indonesia, kata Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam keterangannya pada Jumat (16/9).

Menurut Kedubes AS, kemitraan itu berupaya untuk mengumpulkan pembiayaan dari pemerintah mitra dengan pembiayaan sektor swasta guna mempercepat transisi Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih.

Bersama dengan para mitra dari Jepang, delegasi Departemen Keuangan AS dan Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim (SPEC) membahas upaya berkelanjutan Indonesia untuk mengembangkan dan menerapkan strategi ambisius dalam mengurangi emisi karbon secara signifikan di sektor ketenagalistrikan, termasuk peralihan dari batu bara menuju energi terbarukan.

Baca juga: Indonesia-AS kerja sama benahi iklim investasi

Upaya lainnya yang dibahas adalah penerapan reformasi mendasar yang akan memungkinkan investasi swasta yang signifikan di pasar energi terbarukan, kata Kedubes AS.

Delegasi AS tersebut menekankan bahwa Amerika Serikat, Jepang, dan mitra negara donor lainnya siap untuk mendukung strategi transisi energi semacam itu di Indonesia dengan memberi dukungan keuangan yang signifikan.

Menurut pihak Kedubes AS, delegasi Amerika Serikat terdorong oleh komitmen Indonesia untuk mewujudkan transisi yang akan menciptakan lapangan kerja dan inovasi, sekaligus adil dan merata bagi mereka yang paling rentan terhadap transisi.

Selain pertemuan dengan pejabat Pemerintah Indonesia, delegasi AS juga mengadakan pertemuan dengan perwakilan bank pembangunan multilateral, pengembang energi terbarukan, dan organisasi masyarakat sipil.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra