Presiden Joko Widodo berharap Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang baru diresmikan dapat mempercepat akses logistrik dari kawasan industri ke pelabuhan Tanjung Priok.
“Kembali ke Tol Cibitung-Cilincing, ini pemiliknya adalah yang sebelumnya Waskita (Karya) kemudian diambil oleh Pelindo, kita harapkan ini memang memberikan pelayanan terhadap truk-truk kontainer, barang-barang yang akan diekspor maupun barang-barang impor menuju ke kawasan industri ke kawasan logistik yang tadi telah saya sampaikan,” kata Presiden Jokowi di pintu gerbang Gabus, Cibitung, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/9).
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 dan Jalan Tol Serpong-Balaraja seksi 1 yang menjadi awal pembangunan JORR 3.
Menurut Presiden Jokowi, untuk Tol Cibitung- Cilincing sepanjang 27,2 kilometer (km) tersebut dapat mempercepat mobilitas barang.
“Kembali yang kita tuju adalah daya saing, ‘competitiveness’ dari barang-barang, produk-produk yang kita miliki tanpa didukung infrastruktur yang baik (akan) mustahil kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” tambah Presiden.
JTCC memang menghubungkan tol Jakarta-Cikampek di Cibitung dengan JORR 1 di Cilincing. Jalan Tol Cibitung-Cilincing akan menghubungkan konektivitas mulai dari jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju jalan tol akses Tanjung Priok dan sebaliknya dan memberikan dukungan kelancaran mobilitas, pergerakan komuter, dan logistik, khususnya menuju kawasan industri Cikarang, Cibitung dan pelabuhan Tanjung Priok.
“Selain itu saya kira ini sangat mempengaruhi daya saing karena kawasan industri yang ada di Karawang, di Bekasi kemudian kawasan logistik di Karawang dan di Bekasi akan diberi fasilitas kecepatan untuk menuju ke Tanjung Priok atau dari Tanjung Priok atau dari Tanjung Priok menuju kawasan-kawasan logistik tadi, golnya ke sana,” kata Presiden.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Arif Suhartono mengatakan pertimbangan utama perusahaan tersebut masuk ke bisnis jalan tol karena ingin memastikan jalan tol yang menghubungkan daerah industri dan pelabuhan dapat benar-benar berjalan dan dilaksanakan dengan waktu yang tepat.
“Jadi, kargo dari pelabuhan Tanjung Priok, khususnya kontainer itu lebih dari 60 persen dari Timur, bagaimana ke tempat kargo itu sangat penting dan langsung masuk ke pelabuhan dari Timur jadi lebih bagus selain itu (beban) jalan tol yang tengah jauh lebih berkurang sehingga masyarakat juga akan merasakan dampak dari pembangunan jalan tol ini,” kata Arif.
Menurut Arif, Pelindo juga membangun Rest Area dan Logistic Park.
“Lokasi di sini memiliki luas 40 hektare dan untuk ‘rest area’ (seluas) 5 hektare, sisanya 35 hektare untuk kebutuhan logistik ini untuk kontainer yang mau masuk ke Tanjung Priuk bisa masuk di sini. Kedua, bisa dilaksanakan untuk distribusi dan untuk pusat logistik sehingga lebih bagus untuk pengguna jasa maupun pemerintah,” tambah Arif.
Pembangunan JTCC dimulai sejak 2017. Tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, yang akan memperlancar akses logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di timur Jakarta dan sebaliknya.
Jalan tol JTCC sepanjang 34,7 km tersebut terdiri dari 4 seksi, yaitu Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih (3,03 km), Seksi 2 Telaga Asih-Gabus (10,1 km), Seksi 3 Gabus-Tarumajaya (14,35 km) dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing (7,66 km)
Seksi 1 telah beroperasi pada 31 Juli 2021 yang lalu. Seksi 2 dan seksi 3 akan segera dioperasikan pasca peresmian ini, sedangkan seksi 4 masih dalam tahap penyelesaian, dan ditargetkan selesai dan beroperasi pada Desember 2022.
Pembangunan Jalan Tol ini dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan total nilai investasi sekitar Rp 12,91 triliun dan biaya konstruksi Rp7,48 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra