Tangkapan layar - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam video keterangan pers yang diunggah dalam kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, sebagaimana dipantau di Jakarta, Jumat (16/9/2022). ANTARA/Tri M Ameliya/pri

Jakarta, aktual.com – Menkopolhukam, Mahfud MD menegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antarsuporter Persebaya dan Arema.

“Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antarsuporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton,” kata Mahfud dalam akun Instagram-nya seperti dilihat aktual.com, Minggu (2/10).

Ia melanjutkan bahwa korban pada umumnya meninggal karena sesak napas sebab gas air mata dari kepolisian.

“Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak napas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter,” ujar Mahfud.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengatakan kerusuhan pecah usai pertandingan Derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema Malang dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10). Kerusuhan dipicu kekalahan tim tuan rumah Arema Malang.

Peristiwa ini dikabarkan membuat 182 orang meninggal dunia, di antaranya 2 anggota polisi. Diketahui 34 orang meninggal di dalam stadion dan lainnya meninggal rumah sakit.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain