Jakarta, Aktual.com – Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting menggelar survei terkait dengan efek awareness terhadap tiga bakal calon presiden, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Hasilnya, Ganjar Pranowo unggul signifikan dari Prabowo dan Anies.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menuturkan survei ini melibatkan dua kategori responden, yakni 1.029 responden secara umum dan 708 responden yang benar-benar tahu ketiga calon tersebut.
Dia berkata pihaknya mengajukan pertanyaan bila pemilihan presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan dipilih.
“Pada kelompok pemilih yang tahu ketiga calon, Ganjar mendapat dukungan 42,6%, unggul signifikan dari Anies 28,5%, dan Prabowo 22,9%,” ujar Deni dalam rilis survei yang diterima, Selasa (20/12).
Pada kelompok pemilih secara umum, Deni menyampaikan Ganjar juga unggul telak dari Anies dan Prabowo. Ganjar mendapat dukungan 33,7%, Anies 28,1%, dan Prabowo 26,1 persen.
Lebih lanjut, Deni menuturkan Ganjar sementara unggul terutama karena ia lebih disukai dibanding calon-calon lain. Dengan tingkat penerimaan yang positif, elektabilitas Ganjar diperkirakan masih akan terus mengalami kemajuan seiring kenaikan awareness pemilih kepadanya.
“Jika kedikenalan Ganjar sudah sama dengan Prabowo dan Anies, Ganjar kemungkinan akan jadi semakin unggul atas keduanya,” ujarnya.
SMRC melakukan serangkaian survei nasional yang diupdate terakhir pada 3- 11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1029 atau 84%. Sebanyak 1029 responden ini yang dianalisis.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu