Brebes, aktual.com – Pengelola Rest Area Heritage KM260B Banjaratma mengatakan kebijakan Pemerintah menambah jumlah hari libur Idul Fitri 1443 Hijriah dapat mengurai kepadatan selama arus balik Lebaran.

“Kalau tahun ini liburnya lumayan panjang, beda dengan tahun lalu. Kalau tahun lalu, traffic 16.000 kendaraan per hari, maksimal 20.000 kendaraan. Kalau arus balik sekarang ini, tertinggi di angka 17.000 kendaraan,” kata Direktur Utama PT PP Sinergi Banjaratma Dina Yunanda selaku pengelola Rest Area Heritage KM260B di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (28/4).

Dina menjelaskan angka tertinggi kendaraan yang masuk Rest Area Heritage KM260B Banjaratma pada Senin (24/4) tercatat 11.000 kendaraan dan pada Selasa (25/4) mencapai 17.000 kendaraan. Pemerintah memprediksi dua hari tersebut sebagai puncak arus balik Lebaran 2023 gelombang pertama.

Selanjutnya, Rabu (26/4), Rest Area Heritage KM260B Banjaratma rata-rata mencatatkan 9.000 kendaraan per harinya. Dina mengatakan salah satu kebijakan lain yang turut berperan mengurangi kepadatan adalah sistem satu arah yang diterapkan selama arus balik Lebaran 2023.

Rest Area Heritage KM260B Banjaratma berada di Jalur B, yang merupakan jalur mengarah ke Jakarta.

Kebijakan satu arah di jalan tol dari Gerbang Tol (GT) Kalikangkung KM414 Semarang hingga GT Cikampek Utama KM72 membuat pelaku perjalanan arus balik bisa memanfaatkan area istirahat di Jalur A, yang umumnya merupakan digunakan pemudik yang meninggalkan Jakarta.

“Arus balik kan beberapa hari one way, jadi terpecah, yang harusnya Jalur B semua terpecah ke jalur B dan A. Jadi, traffic tahun ini sempat tertinggi di 17.000 kendaraan,” ujar Dina.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi puncak arus balik kedua berlangsung pada Minggu (30/4) dan Senin (1/5).

Budi mengatakan rekayasa lalu lintas, seperti arus berlawanan (contraflow​​​​​​​), one way, serta rekayasa lainnya akan dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat memastikan saldo kartu elektronik mencukupi untuk membayar tol, sehingga tidak menimbulkan antrean karena harus mengisi saldo di gerbang tol.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Rizky Zulkarnain