Surabaya, Aktual.com – Cendekiawan Islam asal Irak, Syekh Afeefuddin Al Jaelani mendoakan agar bangsa Indonesia terhindar dari bencana di tengah kondisi cuaca ekstrem dampak dari dinamika atmosfer pada skala lokal, regional hingga global.

“Insya Allah kami mendoakan keberkahan yang berlimpah bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur, diberi kesehatan yang sempurna, serta dikaruniai nikmat di dunia dan akhirat,” kata Syekh Afeefuddin dalam keterangannya di Surabaya, Senin.

Hal itu disampaikan Syekh Afeefuddin di sela-sela silaturahimnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Minggu (9/7) malam.

Diketahui dampak dari dinamika atmosfer tersebut menghadirkan peluang hujan dengan intensitas tinggi pada awal musim kemarau pada Juli 2023 .

Fenomena alam tersebut salah satunya telah menyebabkan banjir lahar dingin dan longsor dari Gunung Semeru di Lumajang yang merenggut tiga korban jiwa, serta ratusan warga terdampak yang sampai sekarang terpaksa tinggal di pengungsian.

Selain itu, keturunan langsung ke-34 dari Nabi Muhammad SAW itu juga mendoakan agar bangsa Indonesia terhindar dari perpecahan di tahun politik Pemilihan Umum 2024.

“Semoga masyarakat Indonesia tetap bersatu dengan penuh kebahagiaan yang kekal hingga kelak di akhirat. Kabulkanlah doa kami ya Allah, dan limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad,” ujarnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak, sejumlah Kepala Daerah dari kabupaten/kota, serta kiai dan nyai di wilayah provinsi setempat untuk mengikuti doa bersama yang dipimpin cicit buyut dari tokoh sufi Syekh Abdul Qadir Al Jaelani itu.

Terkait bencana banjir lahar dingin dan longsor dari Gunung Semeru di Lumajang, Gubernur Khofifah menyatakan masih mengupayakan percepatan pemulihan, khususnya penanganan tiga jembatan yang telah hanyut, salah satunya memutus akses jalan penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang.

Selain itu, masyarakat diimbau tetap waspada, serta mematuhi zona merah di area Gunung Semeru yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Kami sudah ada pengalaman penanganan bencana di Lumajang. Kami sejak hari pertama terjadinya bencana langsung menurunkan tim dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Bina Marga yang dikomandani oleh Pak Sekretaris Daerah Jawa Timur Adhy Karyono. Pak Adhy Karyono tiga hari di sana. Baru pulang ke Surabaya tadi bareng saya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i