Jakarta, Aktual.com – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, yang juga putri dari Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menegaskan melalui cuitan di akun Twitternya bahwa anggota dan simpatisan Jaringan Gusdurian tidak seharusnya menggunakan nama organisasi dalam mendukung calon tertentu pada Pemilu atau Pilpres 2024.

Alissa mempersilakan anggota Jaringan Gusdurian untuk mendukung dan memilih calon politik sesuai pertimbangan pribadi, namun ia meminta agar mereka tidak membawa nama organisasi dalam dukungan tersebut.

Alissa juga menekankan pentingnya menjaga kredibilitas Jaringan Gusdurian. Menurutnya, kredibilitas seluruh jaringan bisa terancam jika ada satu saja komunitas lokal yang menggunakan nama organisasi untuk mendukung politik praktis.

“Satu saja komunitas Gusdurian lokal yang membawa nama JGD untuk dukung-mendukung politik praktis, seluruh jaringan kita akan berkurang kredibilitasnya,” kata Alissa dalam cuitannya, Minggu (3/9).

Tambahannya, ia mengajak anggota dan simpatisan untuk menjaga konsistensi dan nama baik yang telah dibangun selama 13 tahun.

“Ruang kerja kita bersama rakyat, bukan dengan politisi,” imbuhnya.

Sebelum mengeluarkan pernyataan ini, Alissa sempat menyindir perilaku beberapa politikus yang hanya menggunakan nama ‘Gusdurian’ ketika membutuhkan dukungan suara menjelang pemilu, namun mengabaikannya setelah terpilih.

“Nama ‘Gusdurian’ dan ‘rakyat’ absen disebut ketika para politikus itu sudah terpilih dan dalam proses membagi-bagi kekuasaan,” kritik Alissa.

Dengan pernyataan ini, Alissa Wahid ingin memastikan bahwa Jaringan Gusdurian tetap fokus pada misi jangka panjangnya dan tidak terpengaruh oleh dinamika politik praktis yang seringkali bersifat sementara.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan