Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap peredaran uang mutilasi. Uang ini adalah uang asli yang telah dibelah dan ditempelkan dengan uang palsu, menciptakan sebuah uang “campuran” dengan nomor seri yang berbeda.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengonfirmasi adanya uang mutilasi ini dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Jumat (8/9). Erwin menjelaskan bahwa uang tersebut dapat diidentifikasi dengan mudah berdasarkan perbedaan nomor serinya. Namun, uang jenis ini sebagian asli dan sebagian palsu, dan tidak dapat digunakan untuk transaksi atau pembayaran.
“Uang yang diragukan keasliannya sebagaimana video yang beredar merupakan salah satu kategori merusak uang rupiah, sebagaimana Pasal 25 Ayat (1) UU Mata Uang No. 7 Tahun 2011.” Kata Erwin.
Kasus uang mutilasi ini muncul ke permukaan setelah sebuah video yang menampilkan uang pecahan Rp100 ribu dengan nomor seri yang berbeda menjadi viral di media sosial.
Menurut Undang-Undang (UU) Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011, “merusak” uang termasuk dalam mengubah bentuk atau ukuran fisiknya, seperti membakar, melubangi, menghilangkan sebagian, atau merobeknya. Uang yang telah sengaja dirusak seperti ini tidak sah digunakan dalam transaksi.
Erwin juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan uang seperti ini kepada Bank Indonesia. Selain itu, dia menekankan pentingnya untuk tetap memperhatikan desain uang rupiah.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mengenal, merawat, dan menjaga uang rupiah dengan baik melalui 5 Jangan: jangan dilipat, jangan diremas, jangan dicoret, jangan dibasahi, dan jangan distaples. Uang rupiah yang terawat dengan baik akan membantu masyarakat mengenali ciri-ciri keasliannya,” kata Erwin.
Erwin juga mengingatkan masyarakat bahwa uang rupiah adalah simbol kedaulatan negara dan mengandung cerita tentang keberagaman, persatuan, serta menghormati pahlawan nasional dan kekayaan bangsa.
“Melindungi Rupiah adalah salah satu cara kita mencintai Indonesia, dan kebanggaan terhadap Rupiah adalah wujud dari menjaga kedaulatan ekonomi negara kita,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh: