Delarasi Kelurahan Bendungan sebagai kelurahan antipolitik uang menyikapi Pemilihan Umum 2024. (ANTARA/HO-Bawaslu Semarang)

Semarang, Aktual.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang mendeklarasikan kelurahan antipolitik uang untuk menolak segala bentuk praktik politik uang menghadapi Pemilihan Umum 2024.

“Bawaslu Kota Semarang akan terus mendorong kelurahan-kelurahan lain untuk berani mendeklarasikan kelurahan antipolitik uang,” kata anggota Bawaslu Kota Semarang Dwijaya Samudra Suryaman, dalam pernyataan di Semarang, Selasa.

Baru saja, Kelurahan Bendungan di Kecamatan Gajahmungkur mendeklarasikan sebagai kelurahan antipolitik uang, menyusul Kelurahan Meteseh di Kecamatan Tembalang yang sudah memeloporinya sejak pekan lalu.

Belasan kelurahan di Kecamatan Tembalang juga diinformasikan akan menyusul mendeklarasikan sebagai kelurahan antipolitik uang seiring Pemilu dan Pilpres 2024 yang semakin dekat.

Dampak dari politik uang, menurut dia, dapat merusak kedaulatan rakyat karena suara pemilih tidak lagi dihargai ketika rakyat memilih karena ada imbalan, dan bukan atas kehendaknya sendiri.

Selain itu, politik uang dapat melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah karena calon yang terpilih melalui politik uang belum tentu calon yang terbaik bagi rakyat.

Deklarasi kelurahan anti politik uang itu memiliki program dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya politik uang, serta mendorong masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan pemilu.

Di Kelurahan Bendungan, deklarasi dilakukan dengan pembacaan ikrar kelurahan antipolitik uang oleh seluruh peserta, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi.

Hadir pada kesempatan itu, anggota Bawaslu Kota Semarang, Camat Gajahmungkur, Lurah Bendungan, dan para ketua rukun warga (RW) setempat sebagai bentuk komitmen dukungan terhadap antipolitik uang.

Sementara itu, Camat Gajahmungkur Puput Widhiatmoko Hadinugroho mengapresiasi Bawaslu Kota Semarang, panwascam, dan panwaskel atas inisiatif deklarasi kelurahan antipolitik uang.

Ia mengimbau kepada para aparatur sipil negara (ASN) untuk tetap independen dan netral, serta mengimbau kepada masyarakat supaya jangan sampai terpengaruh dengan politik uang.

“Jangan sampai tergiur uang kemudian menggadaikan demokrasi kita. Praktek politik uang hanya akan meningkatkan peluang untuk korupsi. Tolong bersama kawal sehingga pemilu terselenggara dengan baik, adil, dan berkualitas,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan