Iran, aktual.com – Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menyatakan bahwa saatnya telah tiba untuk mengambil tindakan terkait dengan konflik yang tengah berlangsung di Jalur Gaza.
Raisi menekankan pentingnya tindakan konkret untuk mengatasi situasi di Jalur Gaza, bukan hanya sekadar retorika. Komentar terbarunya ini dilaporkan oleh Reuters dan Al Arabiya pada Sabtu (11/11/2023), saat Raisi hendak terbang ke Riyadh, Arab Saudi, untuk menghadiri pertemuan luar biasa yang membahas konflik antara Israel dan Hamas di wilayah tersebut.
“Gaza bukanlah arena untuk kata-kata. Itu seharusnya untuk tindakan,” tegas Raisi saat berbicara kepada wartawan di Bandara Teheran pada Sabtu (11/11) waktu setempat, sebelum berangkat ke Riyadh dalam rangka menghadiri pertemuan luar biasa antara negara-negara Arab dan mayoritas Islam.
“Saat ini, persatuan negara-negara Islam sangat penting,” sebutnya.
Ini merupakan kunjungan pertama seorang kepala negara Iran ke Saudi setelah kedua negara tersebut sepakat untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Kesepakatan untuk memulihkan hubungan diplomatik dicapai melalui mediasi China pada bulan Maret tahun ini.
“Pertemuan puncak ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada para penghasut perang di kawasan dan menghasilkan penghentian kejahatan perang di Palestina,” cetus Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian yang mendampingi Raisi dalam kunjungan ke Saudi.
Sementara itu, dalam pernyataannya, Raisi kembali menyalahkan Amerika Serikat (AS) sebagai pihak yang menghalangi tercapainya gencatan senjata dan memperluas konflik.
“Amerika mengatakan mereka tidak menginginkan perluasan perang dan telah mengirimkan pesan kepada Iran dan beberapa negara (sehubungan dengan hal ini). Namun pernyataan-pernyataan ini tidak konsisten dengan tindakan Amerika,” sebutnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain