Jakarta, Aktual.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengingatkan bahwa kekalahan Israel dalam perang melawan Hamas dapat membawa ancaman serius bagi Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Netanyahu juga menegaskan bahwa negara-negara Barat akan menjadi sasaran berikutnya jika Israel tidak berhasil.
Dalam wawancara dengan Sean Hannity dari Fox News, Senin (14/11), Netanyahu menolak seruan gencatan senjata, menganggapnya sebagai bentuk penyerahan kepada Hamas. Meskipun Washington telah memberikan dukungan kuat terhadap aksi militer Israel di Gaza, PM Israel ini memohon dukungan lebih lanjut dari sekutu-sekutunya.
“Kita harus menang bukan hanya demi diri kita sendiri, tapi demi Timur Tengah, juga demi negara-negara tetangga Arab kita dan dunia pada umumnya,” katanya. “Jika kita tidak menang sekarang, maka Eropa adalah yang berikutnya dan Anda berikutnya,” tambahnya seperti dikutip dari RT, Selasa (14/11/2023).
Netanyahu menggambarkan perjuangan Israel sebagai perjuangan dunia dan menuduh adanya “poros teror” antara Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan pemerintah Iran. Ia memperingatkan bahwa “antek-antek” Teheran berusaha membawa Timur Tengah dan dunia kembali ke Abad Kegelapan.
“Di sisi lain berdiri Israel, negara-negara Arab modern, tentu saja Amerika Serikat, semua kekuatan yang ingin mewujudkan perdamaian, kemakmuran bagi Timur Tengah, dan dunia,” tambahnya.
Para pejabat AS, meskipun enggan menyerukan gencatan senjata langsung, telah mengusulkan “jeda kemanusiaan” agar bantuan dapat masuk ke wilayah Palestina yang terkepung. Namun, seiring meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza, beberapa pejabat pemerintah AS telah mendesak pasukan Israel untuk menahan diri. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, baru-baru ini menyesali bahwa “terlalu banyak” warga Palestina tewas dalam kampanye pemboman Israel.
Sejak serangan mendadak Hamas pada tanggal 7 Oktober, konflik terus memakan korban, dengan sekitar 1.200 orang tewas dan 240 lainnya disandera menurut pejabat Israel. Netanyahu, sebagai tanggapan, menyatakan perang terhadap kelompok militan Palestina itu dengan melancarkan serangan udara besar-besaran dan operasi darat di Gaza. Pejabat Palestina melaporkan jumlah korban tewas di pihak mereka telah melebihi 11.000 orang.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil