Bekasi, aktual.com – Anggota DPRD Kota Bekasi asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H Bambang Supriyadi menyampaikan, bahwa dirinya terus berupaya maksimal untuk dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat baik di dapilnya dan pada umumnya Kota Bekasi.
Adapun demi mewujudkan apa yang menjadi keinginannya itu, dirinya mendorong Pemkot Bekasi maksimal menggali berbagai sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi.
“Peningkatan kinerja pemerintah untuk bisa gali potensi PAD menjadi syarat penting buat menyerap aspirasi masyarakat, karena untuk setiap kegiatan pembangunan di Kota Bekasi terlaksana sumbernya dari situ, maka itulah kami meminta pemkot maksimal menggali sumber-sumber PAD di Kota Bekasi,”katanya.
Jibang, sapaan akrabnya menyebut, bahwa dari sekian banyak potensi PAD Kota Bekasi beberapa diantaranya itu sumbangsih warga masyarakat, misalnya dari pajak kendaraan bermotor yang masuk ke Kas Jawa Barat itu harusnya bisa kembali ke Kota Bekasi lebih besar, karena Kota Bekasi menjadi daerah penyumbang kedua terbesar di sektor pajak kendaraan bermotor se-Jawa Barat.
“Warga Kota Bekasi berhak merasakan pajak yang dikeluarkan dari sektor ini, untuk dapat membangun daerahnya,” ungkap Jibang.
Selain itu, politisi PPP ini menegaskan, soal potensi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pun cukup besar PADnya, tapi sayangnya belum optimal penyerapannya, semisalnya itu untuk bangunan lama yang sudah direnovasi dan menjadi tingkat tiga seharusnya itu berubah biaya PBBnya dibanding sebelum renovasi.
Lebih lanjut, pria yang memiliki pengalaman bekerja di Jepang ini pun melihat ada potensi pajak dan retribusi parkir yang masih belum optimal masuk menjadi PAD di Kota Bekasi. Dan untuk bisa lebih maksimal, dia pun telah menginisiasi agar kedepannya di Kota Bekasi seluruh lahan parkir sudah harus terkoneksi dengan sistem online.
“Intinya, saya yakin apabila semua potensi PAD ini bisa dimaksimalkan akan berimbas dengan penyerapan aspirasi masyarakat bisa lebih masif lagi tertampung dan direalisasi. Maka, kami harapkan target PAD harus lebih tinggi dibandingkan dengan target saat ini, dimana sudah ditetapkan sebesar 4 Triliun meskipun saya yakin masih bisa lebih besar lagi,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain