Anak-anak di pengungsian Gaza. Foto: AP/Mohammed Dahman

Washington, Aktual.com – Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, pada Jumat (5/1), memperingatkan bahwa lebih dari 1,1 juta anak terancam akibat eskalasi konflik, masalah gizi buruk, dan penyakit di Jalur Gaza.

“Anak-anak di Gaza terjebak dalam mimpi buruk yang setiap harinya semakin memburuk,” kata Russell lewat pernyataan.

Korban anak-anak dan keluarga di Gaza terus bertambah selama perang berlangsung, dengan risiko penyakit yang sebenarnya dapat dicegah, dan mereka mengalami kekurangan pangan dan air.

Russell menekankan perlunya perlindungan terhadap semua anak dan warga sipil dari kekerasan, serta memastikan akses mereka ke layanan dan pasokan dasar.

Kasus diare pada anak-anak melonjak 50 persen hanya dalam satu minggu, dan 90 persen anak di bawah usia dua tahun menghadapi “kemiskinan pangan akut”.

UNICEF mendesak gencatan senjata kemanusiaan segera untuk menyelamatkan warga sipil dan mengurangi penderitaan mereka, kata Russell.

“UNICEF sedang berupaya memberikan bantuan penyelamatan jiwa yang sangat diperlukan bagi anak-anak di Gaza. Namun, kami membutuhkan akses yang lebih baik dan aman untuk menyelamatkan mereka.”

“Masa depan ribuan anak di Gaza terancam. Dunia tidak bisa hanya berdiam diri. Kekerasan dan penderitaan anak-anak harus diakhiri,” tegasnya.

Israel terus melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 22.600 warga Palestina tewas dan 57.910 lainnya terluka. Sementara itu, hampir 1.200 orang Israel diperkirakan tewas dalam serangan oleh Hamas.

Serangan intensif Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan sekitar 60 persen infrastruktur rusak atau hancur, dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan