Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, mengimbau agar perbedaan tanggal awal ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah/2024 tidak menimbulkan keributan. Dalam konferensi pers secara daring, Haedar menekankan pentingnya memaknai puasa dengan penghayatan keislaman yang lebih baik.
“Jadi, kalau berbeda ya malah tidak perlu ribut, termasuk di media sosial, apalagi saling menghujat dan saling menyalahkan yang membuat malah nanti nilai ibadahnya jadi berkurang,” ungkap Haedar.
Haedar berharap perbedaan tanggal ibadah tidak mengurangi nilai spiritualitas dan kesalihan umat. “Memperkaya relasi hubungan sosial kita yang damai, toleran, bersatu dalam keragaman,” katanya.
Pengumuman tanggal ibadah, menurut Haedar, adalah hal lumrah yang dilakukan setiap tahun. Muhammadiyah menggunakan metode hisab haqqiki wujudul hilal, dan pengumuman ini dianggap sebagai langkah normal. “Maklumat Muhammadiyah ini maklumat yang normal terjadi dan dilakukan,” tambahnya.
Sebelumnya, Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada 10 Maret 2024, 1 Syawal pada 10 April 2024 Masehi, dan 10 Zulhijah (Hari Idul Adha) pada 17 Juni 2024.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil