Tangkapan layar - Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai penanaman padi bersama petani di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). (ANTARA/Indra Arief)

Jakarta, Aktual.com – 15 menteri Kabinet Indonesia Maju disebut-sebut bersiap untuk mengundurkan diri, berdasarkan laporan yang berasal dari ekonom senior, Faisal Basri.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono disebut-sebut ada dalam daftar tersebut. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan tegas terkait hal ini.

“Menteri setiap hari kita ratas, kita rapat terbatas setiap hari, rapat internal setiap hari dengan semua menteri atau dengan sebagian menteri,” ujarnya di GBK, Jakarta, Sabtu (20/1).

“Kabarnya dari siapa?” sambung Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa ia dan sejumlah menteri mengadakan pertemuan sepanjang hari, dari pagi hingga malam. Ia juga memastikan bahwa tidak ada masalah terkait dengan hal tersebut.

“Wong kita dari pagi sampe sore pagi siang malam kita rapat paripurna, rapat internal, rapat terbatas selalu nggak pernah ada jedanya, setiap jam, setiap 2 jam gonta ganti rapat, gonta ganti menteri juga nggak ada masalah,” tuturnya.

Ketika ditanya apakah isu ini terkait dengan politik, Jokowi mengatakan bahwa tahun ini memang tahun politik. Meskipun demikian, ia menjamin bahwa pemerintah tetap menjalankan tugasnya seperti biasa.

“Ya namanya bulan politik, tahun politik ya semua hal akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik, tapi biasa kok kita kerja biasa kerja rutin biasa,” terangnya.

Sebelumnya, seorang Ekonom Senior dari INDEF, Faisal Basri mengusulkan agar beberapa menteri mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju.

Ini disebabkan oleh pandangan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat mendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Faisal menyatakan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono adalah yang paling siap untuk mengundurkan diri.

Sebanyak 15 menteri yang kemungkinan mundur, termasuk teknokrat (non-partai) atau anggota partai oposisi, juga disebutkan dalam klaim tersebut.

“Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai dan macam-macam, nah muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu,” kata Faisal, Kamis (18/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Yunita Wisikaningsih