Jakarta, Aktual.com – Komisi X DPR RI menegaskan penolakan terhadap rencana penghentian sementara alokasi dana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Alih-alih menghentikan, mereka mendesak penambahan kuota beasiswa.

“Kami menolak penghentian kucuran dana APBN untuk LPDP. Dalam pandangan kami, justru kucuran dana untuk LPDP perlu ditambah agar kuota mahasiswa penerima beasiswa dari program ini makin banyak,” tutur Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dalam laman DPR RI, Senin (29/1/2024).

Penambahan kuota ini diusulkan karena Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah dibanding beberapa negara ASEAN. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hanya 10,15 persen penduduk Indonesia menyelesaikan pendidikan tinggi.

Ketua Komisi X menilai tingginya biaya pendidikan perguruan tinggi adalah penyebab utama rendahnya APK pendidikan tinggi di Indonesia. “Kami menilai pemerintah harus mulai memikirkan langkah terobosan untuk meningkatkan peluang bagi peserta didik agar bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, mungkin dengan manfaatkan dana abadi pendidikan,” ujarnya.

Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, menegaskan keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara alokasi LPDP tidak memiliki argumentasi yang kuat. Pengalihan dana untuk pengembangan riset dianggap tidak masuk akal.

Ledia merujuk pada Undang-undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang mengharuskan Pemerintah mengalokasikan dana abadi riset secara terpisah. “Ini tidak jelas arahnya mau ke mana. Jangan-jangan alokasinya untuk riset asal-asalan. Pemerintah seharusnya membuat kebijakan anggaran pendidikan yang sistematis dan terukur,” ucap Ledia.

Politisi Fraksi PKS itu menegaskan, jika pemerintah ingin memperkuat sektor riset, seharusnya tidak mengalihkan anggaran LPDP, melainkan menyusun rencana induk riset nasional. Baginya, langkah ini krusial karena akan menentukan prioritas program riset yang diupayakan oleh negara.

“Jika tidak didasarkan pada rencana induk riset nasional, semua anggaran akan menjadi sia-sia, mubazir,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil