Washington, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Jumat (23/2), mengatakan bahwa rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk Gaza pasca perang “tidak akan berhasil.”
“Jika Anda memikirkannya dari kedua sisi, Israel perlu melihat bahwa keamanannya terjamin. Rakyat Palestina perlu melihat adanya prospek sebuah negara Palestina sehingga mereka dapat hidup bermartabat,” kata Cameron kepada wartawan di Markas PBB di New York, tempat dia berpidato tentang Ukraina dalam pertemuan Majelis Umum.
“Kedua hal ini merupakan kuncinya, dan jika hal tersebut tidak ada dalam rencana maka saya tidak yakin rencana itu akan berhasil,” kata Cameron.
Pernyataan tersebut muncul setelah Netanyahu mengusulkan kepada Kabinet sebuah rencana untuk mendapatkan kendali penuh atas keamanan Israel tidak terbatas di Gaza, dan menutup badan UNRWA sebagai bagian dari rencananya setelah perang di Gaza berakhir.
Cameron menekankan bahwa diperlukan cakrawala politik baru bagi rakyat Palestina agar mereka dapat melihat jalan menuju solusi dua negara.
“Tapi kami akan membutuhkan mereka yang bertanggung jawab atas tanggal 7 Oktober, yaitu kepemimpinan Hamas, untuk meninggalkan Gaza dan kami perlu melihat infrastruktur teror itu dibongkat,” tambahnya.
Ketika ditanya oleh Anadolu apakah Inggris berencana untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel, dan apakah Cameron khawatir Inggris mungkin “terlibat dalam kejahatan perang Israel terhadap Gaza karena bantuannya kepada Israel,” Cameron menyatakan bahwa Inggris memiliki “salah satu sistem yang paling ketat” untuk ekspor senjata ke mana pun di dunia.
“Dan semuanya harus terjadi mengingat posisi hukum humaniter internasional, yang kami kaji secara rutin dan akan terus kami lakukan,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan