Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu telah menetapkan harga semen per sak-nya turun sebesar Rp3000.

Menurut Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero), Suparni, hal itu belum tentu mempengaruhi laba Perseroan di tahun 2015.

“Karena penurunan harga semen kemarin kan pertimbangannya penurunan bahan, mulai dari BBM, listrik, Elpiji kemudian harapannya penurunan batu bara, jadi sebenarya tidak sepenuhnya penurunan harga akan menggerus laba,” kata Suparni saat ditemui Aktual.co, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (23/1).

Untuk itu, Suparni mengaku, akan lebih meningkatkan efektivitas pendanaan perusahaan, dimana salah satunya akan menekan harga distribusi semen.

“Kita akan lakukan efisiensi-efisiensi terutama dalam distribusi, karena porsi distribusi dalam biaya produksi itu 17 persen, jadi ini akan lumayan,” tegas dia.

Apa yang dilakukan Semen Indonesia tersebut selain untuk tetap menjaga pertumbuhan laba juga untuk menjaga market share Perseroan di Indonesia yang sebesar 43-44 persen.

Pada tahun ini, Supardi menargetkan pertumbuhan penjualan semen akan mencapai 6-7 persen, dimana hal itu setara dengan target pertumbuhan industri semen tahun ini.

Sementara itu, dalam hal pendapatan, Semen Indonesia berharap dengan adanya efektivitas penggunaan biaya produksi, pada akhir tahun ini perseroan dapat mengantongi peningkatan revenue 9 persen dari tahun 2014.

Artikel ini ditulis oleh: