Jakarta, Aktual.com – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta tetap mengajukan Pj Heru Budi Hartono dan Mujiono serta beberapa kader lainnya kepada Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada DKI Jakarta.
“Masing-masing partai menyodorkan nama, itu sah-sah saja, tapi yang pasti KIM tetap solid,” kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Taufik Hidayat di Jakarta, Sabtu(3/1).
Menurut Taufik, Partai Demokrat realistis dengan perolehan 9 kursi pada Pemilu 2024, sehingga membidik posisi cawagub yang akan disodorkan ke KIM.
Demokrat menawarkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai bakal calon gubernur (bacagub) dan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan, serta Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon sebagai bakal calon wakil gubernur (bacawagub).
“Kami menghormati keputusan Partai Golkar yang akan memboyong RK ke Jakarta. Tapi, komunikasi dengan KIM terus intens dilakukan,” tegasnya.
Taufik juga memastikan bahwa KIM tetap solid untuk menghadapi Pilkada Jakarta 2024 dan kemungkinan tambahan dua parpol lain yang akan bergabung masih terus dimatangkan.
“Kami lihat pak Pj Heru ini merupakan sosok kuat yang bisa memenangkan Pilkada Jakarta nanti. Dengan latar belakang sebagai birokrat, pak Heru memiliki banyak prestasi dalam membenahi Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, demografi pemilih Jakarta yang masih didominasi oleh suku Jawa akan diperhitungkan KIM agar bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
Sosok Mujiono, yang juga Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, atau Ali Johan bisa mengimbangi calon gubernur yang akan diusung KIM nantinya.
Tope memastikan KIM harus mencari sosok pemimpin yang fokus mengurus Jakarta ke depan dan bisa menggawangi transformasi Jakarta sebagai Kota Global.
Kontestasi Pilkada Jakarta 2024, menurutnya, bukan untuk menjadi batu loncatan menuju Pilpres 2029 mendatang.
“Untuk KIM, kami memilih pemimpin Jakarta yang fokus membenahi masalah-masalah di Jakarta agar bisa menjadi kota global,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah