Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares. (Foto: Associated Press/Geert Vanden Wijngaert)

Madrid, Aktual.com – Spanyol mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk merespons secara konkret dan melakukan intervensi terkait serangan darat tentara Israel ke Lebanon.

“Kami mau Dewan Keamanan PBB menjadi yang pertama mengintervensi dalam situasi tersebut,” ucap Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares usai menghadiri rapat kabinet pada Selasa (1/10).

Albares mengingatkan bahwa tugas utama DK PBB adalah untuk “melindungi perdamaian dan keamanan dunia”. Oleh karena itu, Spanyol akan terus berkontribusi terhadap penugasan perdamaian DK PBB dan mengupayakan diplomasi untuk meredakan ketegangan, kata dia.

Terlebih, tentara Spanyol sudah menjadi bagian pasukan penjaga perdamaian PBB di perbatasan Lebanon-Israel hingga saat ini, kata Albares.

Albares juga mendesak semua pihak “bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri”, mengingat potensi konflik dan perang terbuka di Timur Tengah semakin besar dan terus meluas.

Ia menegaskan kembali desakan Pemerintah Spanyol kepada Israel untuk segera menghentikan serangan dalam bentuk apapun, khususnya saat diplomasi terus diupayakan untuk meredakan krisis di Timur Tengah.

Albares memastikan bahwa pemerintah sudah menetapkan sebuah rencana evakuasi WN Spanyol dari Lebanon.

Meski tak membeberkan isi rencana tersebut secara spesifik karena alasan keamanan, Albares menyatakan bahwa pemerintah siap siaga melaksanakan rencana evakuasi tersebut kapanpun diperlukan.

“Kami tahu di mana para warga Spanyol yang menetap di Lebanon tinggal, dan kami siap bertindak cepat kapanpun diperlukan,” kata dia.

Sebelumnya, WN Spanyol di Lebanon sudah diminta meninggalkan negara tersebut dengan penerbangan komersial ataupun dengan jalur laut melewati Turki, Yunani, ataupun Siprus.

Madrid juga terus mengintensifkan upaya diplomasi untuk mendesak Israel menghentikan operasi militer di Lebanon dan terus mendorong komunitas internasional bertindak demi mencegah  konflik di Timur Tengah semakin parah.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Sandi Setyawan