Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, bersama delegasi yang lain, saat foto bersama usai pertemuan dengan pihak Perhimpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir di Kairo, Mesir. Foto: Ist/vel

Kairo, Aktual.com – Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI terus memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan dan perlindungan bagi mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar Kairo.

Beberapa isu utama yang diangkat, seperti perlindungan kesehatan, visa pelajar, dan keamanan, telah disampaikan oleh perwakilan Indonesia, baik dari pihak parlemen maupun universitas.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, mengungkapkan mahasiswa memerlukan perlindungan kesehatan saat mereka kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo.

“Aspirasi utama mahasiswa Indonesia adalah perlunya akses terhadap asuransi kesehatan. Dengan adanya asuransi ini, mahasiswa yang sakit dapat mendapatkan perawatan dengan cepat dan biaya yang terjangkau,” ujar Ravindra usai pertemuan dengan pihak Perhimpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir di Kairo, Mesir, Selasa, (17/12).

Ia juga menambahkan bahwa aspirasi tersebut telah disampaikan kepada pihak Universitas Al-Azhar. Hal ini menjadi sangat penting, mengingat jumlah mahasiswa Indonesia di Al-Azhar yang semakin meningkat, kini lebih dari 15.000 mahasiswa.

“Rektor Universitas Al-Azhar merespon positif dan memastikan bahwa sistem asuransi untuk mahasiswa akan segera diimplementasikan,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Isu Visa dan Keamanan Mahasiswa Indonesia

Selain itu, Anggota BKSAP DPR RI dari Fraksi Demokrat, Fathi, menyampaikan bahwa terdapat beberapa masukan dari keluarga mahasiswa Indonesia di Kairo. Dalam wawancara, Fathi menyatakan, salah satu isu yang sering disampaikan adalah tentang status visa mahasiswa.

“Mahasiswa Indonesia perlu mendapatkan visa pelajar, bukan lagi visa turis,” ujarnya.

Politisi Fraksi Partai Demokrat ini juga menyoroti masalah jaminan keamanan bagi mahasiswa dan warga negara Indonesia di Kairo. Ia pun menilai respon positif dari Parlemen Mesir telah diterima, dan saat ini tindak lanjut dari pihak terkait sedang dilakukan.

“Keamanan menjadi salah satu perhatian utama, dan kami telah menyampaikan masukan ini kepada Parlemen Mesir,” tambahnya.

Dengan adanya dukungan dan langkah-langkah ini, diharapkan mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar Kairo dapat merasa lebih aman, terlindungi, dan nyaman dalam menempuh pendidikan di luar negeri.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan